"Debaran ini muncul saat jarak diantara kita mulai menipis."
__
Gilang mengendarai motor besarnya menuju rumah Ica, ia sudah rapi dengan celana jeans dan juga kemeja hitam lengan pendek.Gilang tidak habis pikir dengan dirinya sendiri, biasanya ia tidak pernah serepot ini memilih pakaian.
Gilang menghentikan motornya dihalaman rumah Ica, ia melepas helm lalu berjalan mendekati pintu yangbterbuat dari kayu.
"Assalamualaikum," ucap Gilang mengetuk pintu.
Pintu dibuka oleh Kakek yang kini melorotkan kaca matanya.
"Oh, Gilang, ayo masuk."Gilang tersenyum kecil, Kakek dan Nenek Ica begitu baik padanya. Kakinya melangkah masuk mengikuti kakek.
"Mau kemana?" tanya Kakek setelah keduanya duduk di sofa.
Gilang menyengir, "Gilang boleh ajak Ica jalan gak Kek?"
"Jangan pulang terlalu malem," jawab Kakek.
"Siap Kek."
Gilang mengalihkan pandangannya ketika mendengar langkah kaki kian mendekat. Matanya menangkap Ica sudah rapi dengan pakaian yang hampir sama sepertinya. Celana jeans dengan atasan kaos panjang berwarna putih. Gadis itu terlihat cantik malam ini.
"Gilang berangkat Kek, ayo Ca!"
Ica mencebik, ia menyalami tangan Kakek diikuti Gilang.
"Oh iya, Nenek mana?" tanya Gilang.
"Nenek udah tidur, kalian berangkat aja," sahut Kakek.
Gilang mengangguk, ia keluar bersama Ica yang menenteng helm ditangannya, "Kak, Mau pergi kemana sih?" tanya Ica penasaran.
"Gue mau jual lo."Gilang menaiki motornya, "Ayo naik,"
Ica menggeleng, ia tidak mau ikut dengan Gilang jika ia akan dijual. Memangnya Ica barang?
Gilang tertawa, "Ya elah, gue becanda Ca."
"Ica kirain beneran," sahut Ica.
"Makanya jadi cewek jangan terlalu polos," cetus Gilang.
Ica mencebik, ia berpegangan pada bahu Gilang agar bisa duduk dijok belakang motor Gilang. Motornya terlalu tinggi bagi Ica yang pendek.
"Pegangan!" seru Gilang.
Ica memukul bahu Gilang. "Dasar modus," cibirny.
"Modus-modus, ini demi keselamatan. Ntar lo melayang gue gak tau, kan bahaya."
"Ica bukan kapas kak Gilang," sahut Ica datar.
Mau tak mau Ica meletakan tangannya dikedua sisi pinggang Gilang, berpegangan pada baju laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG FALLS [COMPLETED]✔️
Teen Fiction"Kangeeen." Gilang mencium wangi shampo disetiap helai rambut Ica. "Sama ... Ica juga kangeen." __ Gadis itu hadir ditengah hidup Gilang yang monoton. Datang membawa sejuta warna menghiasi harinya dengan bermacam tingkah laku yang unik. Gilang hanyu...