Follow akun wattpad dan Instagram @ayukhdryh_
Okey😘
Happy reading__
Sudah hampir satu minggu penuh Ica selalu mendatangi rumah Gilang setelah pulang sekolah, menangis di depan pagar rumah laki-laki itu. Seminggu yang lalu, kabar buruk itu baru ia ketahui. Saat ia menginjakkan kaki di kota bandung, Santi, sahabat baiknya lah yang memberitahu jika Ibu Gilang sudah tiada.
Ica syok, sebab karena inilah Gilang tiba-tiba pulang tanpa mengabarinya. Ica merasa sangat bersalah, karenanya Gilang tidak sempat bertemu Ibunya, juga karenanya Gilang menjadi pergi.
Laki-laki itu pergi entah kemana, Ica sudah mencoba menghubungi nomor Gilang. Tapi, tetap sama. Nomor laki-laki itu sudah tidak aktif lagi. Bertanya kesana-kemari, pada ketiga sahabat Gilang dan juga Rara. Mereka sama-sama tidak tahu.
Ica hampir depresi, ia menyalahkan dirinya atas semua yang menimpa Gilang, sejak Gilang memiliki hubungan dengannya satu-persatu orang yang laki-laki itu cintai malah pergi, Ayahnya lalu kemudian Ibunya. Itu semua karena Ica!
Ica mengusap matanya yang basah, ia memutar kunci dan menghidupkan motor. Pulang, itulah rutinitasnya. Setelah puas menangis di depan pagar rumah Gilang yang terlihat sepi, ia akan langsung pulang. Di rumahpun yang ia lakukan tidak banyak, Ica lebih sering mengurung diri di kamar.
Nenek sudah sering mengingatkannya bahwa jangan terlalu larut dalam kesedihan, jika memang benar Gilang ditakdirkan untuk hidup bersamanya, untuk menyempurnakan kekurangannya. Laki-laki itu pasti akan kembali.
Ica takut, takut- jika Gilang membencinya. Takut jika memang benar Gilang tidak di takdirkan untuknya.
Ya tuhan, kalo memang dia jodoh yang engkau takdirkan untukku, aku bersedia menunggu. Tapi, jangan lama-lama. Aku takut perasaan ini terkikis oleh waktu. Karena menunggu bukanlah hal yang menyenangkan, menunggu membutuhkan jiwa yang tegar dan aku takut, aku tidak memiliki itu.
__
Hari kian berganti bulan, ujian kenaikkan kelas sudah ia lalui dan itu artinya Gilang juga sudah melewati hari kelulusannya. Apa kabar Gilang? Apakah pacarnya itu baik-baik saja.
Pacar?
Masih bisa di sebut begitukah? Tentu saja, tidak ada kata putus yang terucap dari masing-masing pihak keduanya. Ica masih setia menunggu, menunggu Gilang walaupun itu mustahil.
Ica tidak sengaja mendengar percakapan antara Doni dan kedua temannya, mereka sudah mengetahui keberadaan Gilang. Tapi sampai detik ini, tidak ada niatan sama sekali dari mereka untuk memberitahunya.
Ica tersenyum getir, tidak ada satupun orang yang memahami perasaannya. Ica ingin Gilang kembali, menemuinya. Apa sebegitu bencinya laki-laki itu padanya hingga tidak ingin melihatnya lagi, bahkan untuk terakhir kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG FALLS [COMPLETED]✔️
Teen Fiction"Kangeeen." Gilang mencium wangi shampo disetiap helai rambut Ica. "Sama ... Ica juga kangeen." __ Gadis itu hadir ditengah hidup Gilang yang monoton. Datang membawa sejuta warna menghiasi harinya dengan bermacam tingkah laku yang unik. Gilang hanyu...