Happy reading
__Senyum Ica mengembang, dengan wajah memerah ia menatap Gilang.
"Suka banget si, bikin anak orang salting.""Enggak suka!" jawab Gilang menggeleng lalu tertawa kecil, "Gue gak suka bikin anak orang salting, tapi gue sukanya sama lo, gue suka liat pipi ini berubah warna jadi merah," ucap Gilang mengelus pipi tembam Ica.
"Astaga kak Gilang," jerit Ica menghentak-hentakkan kakinya dengan tangan menutupi wajah.
"He-heh, kenapa loncat-loncat gitu?" tanya Gilang berubah panik.
"Ica malu," cicitnya pelan. "udah deh. Nanti aja gombalnya, mau ngapain nemuin Ica?"
Gilang mengelurakan sebatang silverqueen berukuran besar dari kantung celana belakangnya. "Nih, biar makin semangat ulangannya."
Ica menerima silverqueen itu dengan perasaan senang, tentu saja. Siapa yang tidak senang jika mempunyai pacar semanis Gilang. Bahkan teman-temannya terang-terangan mengutarakan unek-unek, jika mereka merasa iri melihat keuwuan Gilang dan Ica.
"Ya udah, gue balik kelas," pamit Gilang berlalu sambil melambaikan tangannya tak lupa satu kedipan maut ia berikan pada gadisnya.
"Tahan iman, tahan iman," gerutu Ica mengelus dada. Ia berjalan masuk ke kelas setelah Gilang hilang dari pandangan.
__Doni berjalan tergesa-gesa menghampiri Surya, Jamal dan Gilang yang sudah lebih dulu berada di kantin. Cacing di dalam perutnya meronta-ronta minta jatah makan siang. ia menghela nafas lelah lalu duduk dibangku kosong samping Jamal.
"Napa lo?" tanya Surya mencomot gorengan dimangkuk soto Jamal. Jamal yang mengetahui itu menatap malas ke arah pelaku.
"Gue abis... duit." balas Doni terkekeh. "bayarin Sur, besok gantian deh."
Surya mengangguk santai, tangannya mengambil lagi satu buah tahu goreng dimangkuk Jamal begitu juga yang dilakukan oleh Doni.
"Pengen tak, hiiiiiiih," celetuk Jamal meremas tangannya gemas.
Surya terbahak, "Satu doang Mal! Mbak gorengannya nambah 10 ribu," teriak Surya.
"Gitu dong, gue kan jadi enak." Doni menyahut sambil melihat sekeliling kantin. Senyum dibibirnya tersungging, "Shtt... Piwwittt," Siulan maut Doni layangkan pada gadis berambut pendek, yang mirip seperti Santi.
Gadis itu tak menoleh, "Heh San?" panggil Doni. Merasa namanya dipanggil, Santi menoleh.
"Kenapa?" tanya Santi datar.
"Gabung sini aja! Btw sohib lo mana?"
Gilang memutar kepalanya menghadap Doni.
"Swalow Lang."
"Selow kali!" sahut Surya.
Santi menarik bangku kosong lalu duduk, ia menopang dagu menunggu Ica menyusulnya ke kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG FALLS [COMPLETED]✔️
Teen Fiction"Kangeeen." Gilang mencium wangi shampo disetiap helai rambut Ica. "Sama ... Ica juga kangeen." __ Gadis itu hadir ditengah hidup Gilang yang monoton. Datang membawa sejuta warna menghiasi harinya dengan bermacam tingkah laku yang unik. Gilang hanyu...