Happy reading
__Rombongan Bus satu sudah berangkat disusul bus-bus selanjutnya. Gilang menaiki bus dua bersama beberapa anggota osis. Ada empat guru yang ikut dalam kegiatan kemah setiap tahunnya, guru-guru tersebut berada di bus satu sebagai penunjuk arah. Gilang menyematkan earphone ditelinganya, menghalau suara bising dari dalam bus, ia melirik Jamal yang sudah tertidur di bangku sebelahnya. Ponsel Gilang bergetar, sebuah pesan masuk dari Doni.
Doni anjas:
Nih cewek lo satu bus sama gue, gue pepet ya lang?!Gilang :
Mati lo!Doni anjas:
Serem amat mas.Gilang menggertakkan giginya, ia membuka roomchat Ica tadi pagi lalu mengetikkan sebuah pesan pada gadis itu. Sebisa mungkin Gilang akan selalu menjaga Ica, dari bahaya maupun buaya darat macam Doni. Hell no, Ica sudah menjadi miliknya dan akan tetap seperti itu.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, empat Bus dari SMA Pelita sudah tiba di ranca upas. Ada sekitar seratus lima puluh lebih siswa-siswi yang mengikuti kemah termasuk anggota osis dan para guru.
"Selamat siang semuanya!"
"Siang," seru siswa-siswi serentak.
"Kita semua sudah sampai diranca upas, saya sebagai ketua osis dan pemandu kegiatan kemah meminta semuanya untuk tertib terhadap peraturan yang telah disampaikan. Sekarang, bagi laki-laki dan perempuan harap berpisah barisan. Kelompok masing-masing adalah teman kalian satu kelas. Sudah jelas! Bisa ditanyakan jika belum jelas," papar Gilang didepan seluruh siswa-siswi kelas 10.
"Kak." Siswa laki-laki dibarisan ujung mengangkat tangan.
"Iya?"
"Jadi satu kelompok laki-laki itu temen sekelas, begitu kak?" tanya Siswa itu.
Gilang mengangguk, "Iya, betul! Berhubung kelas 10 ada lima kelas, jadi jumlah seluruh kelompok ada sepuluh. Mengerti!"
"Mengerti kak."
"Silahkan pilih dan tulis dikertas nama ketua kelompok bagi yang perempuan, nanti kalau sudah kumpul ke saya, yang laki-laki juga sama!"
"Baik kak."
Seluruh siswa-siswi berjalan memasuki kawasan ranca upas dipimpin oleh guru dan di iringi oleh anggota osis. Masalah biaya sudah diurus sejak jauh-jauh hari.
Gilang menginjakkan kakinya dirumput luas, kiranya ditempat ini mereka akan memasang tenda besar. Gilang bersama anggota osis yang lain meminjam pemotong rumput pada penjaga sekitar, karena rumput dilahan ini tinggi-tinggi.
Sebagian anggota osis yang lain membagikan tenda kepada ketua kelompok, mereka diminta untuk memasang sendiri kecuali jika benar-benar tidak bisa. Masalah rumput sudah terselesaikan, patok tenda juga sudah tersedia. Kini tinggal menegakkan tenda untuk para guru dan anggota osis.
KAMU SEDANG MEMBACA
GILANG FALLS [COMPLETED]✔️
Подростковая литература"Kangeeen." Gilang mencium wangi shampo disetiap helai rambut Ica. "Sama ... Ica juga kangeen." __ Gadis itu hadir ditengah hidup Gilang yang monoton. Datang membawa sejuta warna menghiasi harinya dengan bermacam tingkah laku yang unik. Gilang hanyu...