8. seenak jidat

752 129 30
                                    

Kehidupan Renjun tidak banyak berubah semenjak bangku sekolah menengah pertama. Saat sekarang sudah di bangku sekolah menengah atas, tepatnya nya di kelas 11, Renjun masih saja jadi si mungil jago pencak silat (walau ga sejago Jeno karena sering dipakai berantem bahkan tawuran) tapi tetap jadi budak cinta-nya Nakyung yang awet banget sama Seungmin.

Ditambah sekarang dia masuk IPS bareng Yireon dan Haechan, sementara Nakyung dan Seungmin di kelas IPA, ya makin kecil kesempatan ketemunya. Di perumahan aja jarang, karena Nakyung ga begitu ngikutin kegiatan karang taruna. Alasannya sih sibuk di OSIS.

Renjun jadi suka ngebatin aja di dalam hati. Orang dia yang jabatannya Ketua OSIS aja, tentunya dengan kerjaan lebih banyak, masih bisa jadi bendahara karang taruna perumahannya. Masa Nakyung yang cuma staff Departemen Humas, staff loh ya, sibuknya ngalahin dia. Tapi karena itu gebetannya, Renjun langsung minta ampun sama Tuhan setelah ngebatinin Nakyung.

Namun ada kalanya Renjun sudah benar-benar kesal dengan Nakyung, karena sometimes gadis itu suka bertindak seenak jidat. Seperti saat ini.

Sekolah mereka akan mengadakan pentas seni dalam waktu dekat. Tentunya workload anggota OSIS menjadi bertembah, apalagi untuk Renjun yang merupakan ketua.

Dua minggu sebelum acara, Renjun sudah sibuk memastikan kedatangan bintang tamu serta setlist penampilan sesuai dengan jam yang telah dialokasikan. Selain itu, dia juga harus berkoordinasi dengan setiap ketua kelas 10 dan 11 karena masing-masing kelas akan membuka stand mereka saat hari h.

Tentunya pekerjaan di meja tengah OSIS bertumpuk, jadi mau ga mau Renjun harus selesaikan. Makanya saat ini duduk disana dan membaca dokumen satu persatu sembari menelepon satu persatu orang yang bertanggung jawab dengan jobdesk-nya.

Kebetulan, Nakyung sebagai anggota humas mendapat pekerjaan untuk merekap pembelian tiket secara online. Anggota sekaligus ketua departemen humas lah yang keliling menjual tiket.

Hanya mereka berdua yang berada di ruangan. Kalau Seungmin bukan anggota OSIS, melainkan ketua ekstrakurikuler futsal. Jadi tumbenan Nakyung ga sama mas pacar.

"Renjun," panggil Nakyung.

"Iya? Kenapa Kyung?" Tanya Renjun, menatap Nakyung dengan kacamata masih setia bertengger di pangkal hidungnya.

"Gue minta tolong dong,"

"Minta tolong apaan?"

"Lo bisa ga ngecekin rekapan online pembelian tiket pensi kita? Gue ada acara nih soalnya abis ini," ucap Nakyung.

"Harus gue banget? Kan rekapan tiket bisa dilihat online, di Google Sheet toh? Ngapain minta tolong sama gue," balas Renjun.

"Kalau bisa sih udah cabut dari tadi gue Jun. Soalnya anak-anak kan jualan sampe jam 7 malam rencana, abis selesai jualan terus rekapan itu harus diprint. Nah kan printer buat keperluan OSIS cuma ada di ruangan ini, berarti gue harus nungguin dong sampai jam 7? Gue ada acara lagi setengah jam nih Jun. Adanya lo doang juga disini, jadi gue minta tolongnya ke lo," terang Nakyung.

Renjun ragu untuk bantuin Nakyung. Suka sih suka, tapi kalau soal tanggung jawab kan beda lagi konteksnya. Ditambah kerjaan Nakyung tuh gampang banget. Kalau emang ga bisa ngeprint hari ini kan bisa besok pagi sebelum rapat pensi.

Bukan hanya itu, di perumahan tuh nanti ada malam keakraban yang biasa diadakan sebulan sekali. Renjun selaku bendahara kan harus stay di tempat, biar anak karang taruna yang lain gampang kalau butuh duit.

Tapi kalau posisinya dimintai tolong sama gebetan gini, Renjun harus gimana?

"Acara lo sepenting apa sih?" Tanya Renjun akhirnya.

my page | renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang