14. baru lagi?

631 102 12
                                    

Jaemin membuka pintu balkon rumahnya, merenggangkan tubuhnya setelah puas tidur semalaman. Kemarin Jumat merupakan hari terakhir sekolah, ditandai dengan pembagian rapor dan naik ke kelas 12.

Mengenai ranking, sedikit berbeda. Renjun yang biasanya selalu dibawah Heejin, kita meraih gelar ranking 1 paralel untuk jurusan IPS. Sementara di jurusan IPA, Shuhua adalah peraih ranking 1 paralel tetap dari semester kemarin.

Udah gitu intinya, Jaemin ga mau terlalu ngurusin nilai dia. Yang penting di atas kkm dan dia naik kelas. Ga usah bahas rankingnya, yang jelas 20 besar aja dah syukur.

Lagi asik melakukan pemanasan, netra Jaemin tak sengaja melihat truk kargo besar yang menutupi rumah om Kyuhyun, papanya Lami, dan rumah disebelah kiri yang sejak awal memang kosong. Cuma rumah itu yang kosong dari dulu. Bukannya berhantu atau gimana, tapi rumah itu biasanya dipakai om Pangestu buat keluarga jauhnya yang datang menginap.

Dan sekarang, kayaknya bakal ditinggali sama orang baru.

"Kak, lo ngelihatin apa sih? Serius amat," panggil Jisung dari balkon sebelah. Kebetulan rumah mereka sebelahan.

"Itu loh ada orang baru tinggal di seberang. Ga mungkin cuma tamunya om Pangestu, soalnya sampai bawa truk kargo. Ya kali tamunya hajatan di mari,"

Jisung mengikuti arah telunjuk Jaemin, bertepatan dengan perginya truk kargo tersebut. Menampilkan lima orang dengan wajah yang asing. Ga kayak orang Indonesia. Eh ada deng satu orang, empat sisanya yang beda.

"Bule ya? Ga ada Indo-Indonya kak," ucap Jisung.

"Lah iya! Eh tapi yang cewek cantik tuh," celetuk Jaemin.

"Ya elah kak, kak Heejin mau dikemanain sih?"

"Selama belum jadi pacar gue, gue bebas lah suka cewek lain. Lagian cewek cuek bebek kayak Heejin gitu ga bakal baper cuma karena gue goda," ucap Jaemin.

Pria itu langsung turun ke bawah, menyeberang jalan menuju rumah tetangga barunya. Karena kelima orang baru itu sudah masuk ke dalam rumah, mau tak mau Jaemin harus menggedor pintu.

Saat pintu dibuka, Jaemin membulatkan matanya.

"Bang Yoongi?" Pekik Jaemin.

Yoongi ini temannya bang Namjoon waktu SMA dulu. Tapi seingat Jaemin, Yoongi itu anak tunggal. Terus papa dan mamanya tuh muka Jawa banget. Masa tiba-tiba orang tuanya ganti jadi orang asing?

"Oh hai Jaemin! Hisashiburidesu!"
(Lama tak jumpa ya!")

"Ā, ohayō! Anata wa ima koko ni sunde imasu ka?" Balas Jaemin.
(Oh, selamat pagi! Sekarang kakak tinggal di sini?)

Ya Tuhan, untung Jaemin masih ingat ngomong pakai bahasa Jepang. Soalnya udah lama banget Jaemin ga pakai bahasa yang ia pelajari waktu SD di Malaysia. Ya walaupun nilai JLPT-nya selalu bagus, setiap dua tahun Jaemin pasti tes lagi, beda cerita kalau ngomong langsung kayak sekarang.

"Ceritanya panjang, nanti gue ceritain. Sekarang karena lo udah disini, masuk yuk. Gue kenalin sama papa dan mama sambung gue," ajak Yoongi.

Jaemin pun memasuki rumah yang bentukannya ga jauh beda sama rumah dia. Ya iyalah, orang rumah di perumahan.

"Okāsan, otōsan, ada tamu nih," panggil Yoongi.

"Hina, bikinin minum dulu tamunya," ucap Yoongi kemudian pada gadis yang tengah sibuk di dapur.

"Okay kak," balas si gadis.

Mata Jaemin tak lepas memandangi gadis itu. Bahkan saat Hina, nama gadis itu, meletakkan segelas orange juice di depannya Jaemin masih saja memandangi si gadis. Membuat Hina risih.

my page | renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang