22. belanja

552 86 7
                                    

Renjun berjalan lesu. Barang belanjaan di tangannya begitu berat, tapi kemungkinan masih bisa bertambah jumlah paper bag yang ia bawa.

Padahal niat awal Renjun pergi ke mall hanya untuk membeli kemeja putih polos dan celana kain warna hitam untuk kegiatan orientasi kampus.

Tapi kesalahan terbesar Renjun adalah mengajak Rose instead of Wendy di saat seperti ini. Kakaknya itu sedang mengurus sesuatu di kampus, jadi tidak bisa menemaninya. Hanya tersisa Rose saja yang bisa ia ajak.

Nah Rose ini kalau udah ke mall pasti kalap, apa pun yang menarik di mata doi bakal dibeli. Apalagi ada babu yang bisa dimanfaatkan, siapa lagi kalau bukan saudara sepupunya sendiri.

"Kak, ini belanjaan kakak udah banyak loh. Mau beli apalagi sih?" Keluh Renjun pada wanita yang berjalan tak jauh di depannya, tengah melihat deretan novel di rak buku Gramedia.

"Ih gue lagi lihat-lihat. Diem dulu deh," ucap Rose.

"Masalahnya kak, ini belanjaan kakak berat semua," protes Renjun.

Rose menoleh ke arah Renjun dan berdecak kesal.

"Alah baru gini aja! Lemah banget sih lo jadi cowok," sungut Rose, tapi tetap baik hati mengambil sebagian belanjaannya dari tangan Renjun.

"Bukan masalah lemahnya kak. Gue bawa ginian udah lebih dari dua jam ya!" Ucap Renjun.

"Ah lo ngilangin mood gue cari novel sih. Ya udah ayo ke Sbux dulu, gue mau beli green tea latte. Abis itu baru makan, ke Sutei aja," ucap Rose.

Keduanya lalu turun menuju Starbucks. Namun saat tiba di Starbucks, Renjun dan Rose melihat kejadian kurang menyenangkan. Dengan tetangga mereka yang mengambil peran disana.

Plak

"Dasar brengsek! Lo selingkuh dibelakang gue, sama dua cewek sekaligus lagi!" Bentak seorang perempuan pada lelaki yang kedua bersaudara itu kenal.

Saudara Jaehyun Khaliq, dengan adik-adik kembarnya Naeun dan Jiwoo yang duduk di belakang Jaehyun. Terlihat tidak peduli dengan bentakan dari perempuan tidak jelas pada kakaknya.

Perdebatan masih berlanjut, hingga akhirnya perempuan yang membentak Jaehyun pergi dengan wajah dongkol.

Renjun dan Rose mendekat ke meja mereka bertiga setelah memesan.

"Lagi Jae?" Tanya Rose dan langsung duduk di samping Jiwoo.

Kejadian kayak tadi tuh ga sekali dialami sama Jaehyun. Udah sering banget, banyak cewek yang lagi deket sama Jaehyun marah karena dikiranya Jaehyun selingkuh sama dua cewek di waktu bersamaan. Lebih marah lagi karena dua cewek yang dimaksud terlihat santai, seperti terima saja dimadu.

Padahal kan itu adik-adiknya Jaehyun. Ya tapi emang dasarnya Jaehyun tuh bucin banget sama Naeun-Jiwoo. Kemana-mana dijagain, diikuti. Ya gimana cewek ga salah kaprah.

"Kak Jaehyun ga bosen gitu ditampar cewek cuma karena salah paham?" Tanya Renjun.

"Jun, itu tuh bukan salah paham. Cewek itu aja bego ga cari tahu kita-kita ini siapa. Padahal di ig kan kak Jae suka posting foto bareng kita, sering bilang juga kalau kita adek-adeknya kakak. Ya kali kakak gue macarin dua cewek sekaligus," ucap Naeun sebelum Jaehyun membalas pertanyaan Renjun.

Renjun hanya mengangguk pelan.

"Kasihan amat sih lo Jae. Kalau gini terus, yang ada lo bakal terus dikatain homoannya Jungkook. Abis lo berdua senasib sih," canda Rose.

Jungkook tuh sahabatnya Jaehyun dari jaman orok, rumah pun sebelahan di dekat balai RT sana. Dan nasibnya selalu sama, jomblo abadi. Kalau Jaehyun bucin sama adik-adiknya, Jungkook bucinnya malah sama anak pak Pangestu. Ya siapa lagi kalau bukan Yeri Pangestu.

Yeri-nya punya pacar yang namanya Dejun. Tapi walau gitu, Jungkook tetap setia nungguin. Dengan gembar-gembor kalau Yeri pasti akan jadi jodohnya. Entah benar atau pria itu nge-halu.

Ya kali juga om Siwon mau relain anaknya yang cantik itu sama pria buluk macam Jungkook. Jangankan om Siwon, kak Suho aja ga mau.

"Rose lo jahat banget sih sama gue. Kalian juga dek, kok diem aja sih dituduh macem-macem gitu? Jelasin dong kalian tuh siapa. Jadi gue ga perlu sampai ditampar, kalian ga dikatain kayak gitu juga," keluh Jaehyun.

"Ya berarti itu cewek ga pantes buat kakak. Belum jadi pacar aja udah kayak gitu. Simpel kan?" Ucap Jiwoo sembari menyeruput vanilla latte miliknya santai.

"Ya abis kak Jae juga aneh. Nyari cewek kok modelan halu gitu," cibir Naeun.

Naeun dan Jiwoo melanjutkan obrolan mereka mengenai cewek yang tadi menampar Jaehyun. Mengabaikan Jaehyun yang mengacak surainya kasar, Rose yang masih tertawa, dan Renjun yang belum paham akan situasi.

"Kakak tuh harusnya nyari cewek macem kak Rose gini. Cantik, pinter, ibu rumah tangga-able. Beruntung kalau bisa sampai nikah," celetuk Jiwoo.

Rose sontak tertawa mendengar ucapan Jiwoo.

Dirinya dan Jaehyun? Yang benar saja!

"Ya kali gue sama Jae hahaha. Dunia kebalik yang ada," ucap Rose sembari menghapus air mata saking semangatnya tertawa.

"Kak, hati-hati kualat lo," sahut Renjun.

"Gue juga ogah ya sama Rose. Kalau ketawa banter banget, gatau tempat," ucap Jaehyun.

"Hmm kalau dipikir-pikir sih ga cocok Woo, kak Rose terlalu sempurna buat kak Jae yang cuma remahan rengginang," ucap Naeun.

"Lo dukung gue apa ngatain gue sih???" Protes Jaehyun.

"Gue dukung lo kak, tapi ga ada larangan gue ga boleh ngatain lo di waktu bersamaan kan ya?" Balas Naeun.

"Hahaha makasih ya Naeun udah ngatain gue sempurna. Berarti gue harus cari jodoh yang sempurna juga. Gebet kak Suho aja lah, udah ganteng, pinter, kaya raya lagi," ucap Rose dengan mata berbinar.

"Matre lo kak," cibir Renjun.

"Ih matre tuh perlu Jun. Kalau lo jodoh, tapi keadaan ekonomi ga terpenuhi, lo mau ngasih makan apa ke anak-anak lo nanti," ucap Rose realistis.

Renjun hanya geleng-geleng kepala mendengar penuturan Rose. Cewek tuh gitu mesti, apa pun yang keluar dari mulut mereka itu yang paling benar. Ga bisa diganggu gugat.

Setelah mengobrol cukup lama, Rose dan Renjun pamit pergi terlebih dahulu karena ingin makan siang di Sushi Tei.

"Kak, lo serius ga suka sama kak Jae?" Tanya Renjun penasaran saat mereka selesai memesan makanan.

"Kalau gue bilang ga suka berarti gue bohong. Siapa sih Jun yang ga suka sama Jaehyun? Lumayan pinter, ganteng, sayang pula sama keluarganya," ucap Rose.

"Tapi kalau soal cinta kayaknya susah deh. Lo tahu kan gue masih sayang sama siapa?" Tambah Rose, kini dengan wajah mendung.

Tentu Renjun tahu siapa yang Rose maksud. Lelaki di negeri Paman Sam yang pernah menjadi kekasih saudaranya itu selama setahun lebih dikit. Namanya Harvey, Renjun pernah ketemu sekali saat berlibur sekaligus mengunjungi Rose yang kuliah di sana sekaligus Johnny yang akan wisuda.

Lebih muda dari Rose dua tahun. Ketemunya pun cukup unik, saat Rose menjadi relawan ke Texas. Dan baru menyadari kalau mereka tinggal di kota yang sama. Ya udah terus jadian.

Tapi Renjun ga begitu ingat bagaimana mereka akhirnya memutuskan tidak lagi berhubungan.

Sepertinya membahas cinta itu tidak akan ada habisnya.

my page | renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang