44. staff magang

555 90 4
                                    

"Jadi apa minat kamu ambil magang di divisi kita?" Tanya Renjun.

"Hmm saya pilih divisi kewirausahaan dengan tujuan bisa belajar berbisnis kak. Sekaligus juga belajar ngonseling orang. Dari yang dengar, jenis usaha di himpunan kita ga hanya jualan makanan dan minuman tapi juga ngadain konseling dengan harga murah buat para mahasiswa yang butuh di dengar,"

"Oke, thank you Dira udah mau ikut wawancara. Pengumuman selanjutnya bakal kita kabarin lewat postingan ig himpunan ya," jawab Mina.

Gadis bernama Dira itu mengucapkan terima kasih kepada Renjun dan Mina, lalu bangkit dan keluar dari ruang himpunan.

Renjun menyandarkan tubuhnya ke kursi, cukup lelah setelah mewawancarai 6 mahasiswa yang akan menjadi staf magang di himpunan.

"Ini kita istirahat aja dulu gimana?" Saran Mina selaku kepala divisi kewirausahaan.

"Lanjut aja deh kak. Nanggung juga, tinggal satu kan," ucap Renjun sembari menunjuk lembar kertas terakhir yang dipegang Mina.

Mina menatap berulang kali antara kertas dan juga wajah Renjun. Ga yakin Renjun bakal bisa sesantai ini setelah tahu siapa orang terakhir yang harus mereka wawancarai.

"Ih kok malah liatin gue sih kak. Mulai aja,"

Mina bukannya ga mau, cuma dia tuh males aja ngeladenin orang terakhir ini. Udah cukup kemarin pas orientasi, masa sekarang pas wawancara staf magang juga. Dan Mina juga ga boleh bias, kalau dari hasil wawancara anak ini menyakinkan, mau ga mau harus diterima. Kan makin pusing ya Mina.

Cklek

"Kak, gue udah bisa masuk belum?"

Pintu terbuka, kepala Ryujin muncul dari balik pintu. Mina menatap horor, sedangkan Renjun hanya bisa menghembuskan napas.

Mungkin ini yang dimaksud takdir tak akan kemana. Renjun mendengus sebal kala tahu kalau Ryujin adalah orang terakhir yang akan mereka wawancarai.

"Masuk cepetan," ucap Renjun.

Ryujin tersenyum. Gadis itu masuk, menutup pintu, dan langsung duduk dihadapan Renjun dan Mina.

"Jadi kakak-kakak bakal nanyain gue apa?" Tanya Ryujin sebelum Renjun dan Mina angkat bicara.

"Ini aja deh dulu. Kamu hapal ga siapa aja anggota divisi kewirausahaan?" Tanya Mina ogah-ogahan.

"Tau dong! Kepala divisi kak Mina, sekretaris divisi kak Sally, wakilnya kak Renjun. Anggota ada lagi lima orang, kak Sanha, kak Jinyoung, kak Seline, kak Hyeyeon, sama kak Dayun. Kalau staff ahli ada tiga, kak Daisy, kak Yehana, sama kak Seunghun," jawab Ryujin tanpa jeda, seakan ia hapal luar dalam siapa saja manusia di divisi kewirausahaan tersebut.

Renjun dan Mina tentu saja kaget. Mereka kira Ryujin tidak hapal sampai lengkap seperti itu.

"Well ya kamu benar. Kita lanjut kalau gitu. Menurut kamu, apa sih kewirausahaan itu?" Tanya Renjun terdengar formalitas.

Ya namanya juga wawancara.

"Kewirausahaan di mata gue tuh kemampuan dalam melakukan suatu kegiatan usaha tanpa bantuan orang lain. Maksudnya tuh dari 0 gitu kita mulai usaha kita. Biasanya ke arah jualan gitu, bisa makanan, produk fashion, apapun lah itu. Pokoknya kita menghasilkan dari bikinin kita sendiri," jawab Ryujin sekenanya.

Sebenarnya gadis itu tidak tertarik tentang kewirausahaan, dia pilih divisi itu kan biar bisa dekat sama Renjun. Bukan karena apa.

"Terus menurut kamu, apa kelebihan yang kamu punya agar bisa diterima magang divisi kita?" Tanya Mina.

my page | renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang