28. dandan

550 99 24
                                    

Ryujin membuka matanya perlahan. Lalu melebar saat menyadari dirinya tak lagi ada di depan televisi, melainkan di kamar yang ia klaim menjadi kamarnya. Selimut yang tadi ia bawa keluar untuk menyelimuti Renjun, kini membalut tubuh mungilnya.

Ryujin pun bangkit dan langsung keluar dari kamarnya. Samar-samar, dia dengar suara bising dari lantai bawah.

Tak lupa mengambil handphone, Ryujin lalu turun dan bergabung dengan para pembuat suara di atas meja makan.

"Eh Ryujin! Jam berapa ini, kok baru bangun?" Tegur kak Wendy yang menyadari keberadaan Ryujin yang duduk di ujung meja.

Semua yang di atas meja pun menoleh ke arah Ryujin. Begitu pula dengan Renjun yang menggendong Ryujin ke kamarnya.

Tiba-tiba degup jantung Renjun meningkat tajam. Renjun sebisa mungkin terlihat biasa. Kenapa hanya dengan melihat Ryujin, jantung Renjun bekerja di luar kontrolnya?

Renjun ga mungkin jatuh cinta cuma karena kejadian tadi pagi kan?

"Hehehe iya kak. Tadi aja gue ketiduran di sofa," ucap Ryujin sembari tertawa pelan.

"Oh iya kak Jun, kok gue bisa pindah di kamar? Kan gue tadi masih nonton drama," tanya Ryujin pada Renjun kemudian.

Tentu saja pertanyaan Ryujin mengundang kecurigaan semua orang pada Renjun. Yang dicurigai jadi keki mau ngomong apaan.

"Kenapa pada ngelihatin gue sih?" Tanya Renjun ragu.

"Ya aneh lah. Kenapa lo yang ditanyain?" Seru Jaemin.

"Ya normalnya sih, kalau Ryujin nonton drama sendirian ya dia bakal nanya 'siapa yang mindahin gue ke kamar?'. Nah tapi sekarang Ryujin malah langsung nanya ke lo, berarti lo lagi sama Ryujin waktu nonton drama tadi pagi kak," tambah Chenle.

Renjun ga bisa kabur kalau begini. Dia harus bilang apa sekarang. Akhirnya, Renjun ceritakan saja soal kemunculan kecoa di kamar mandi yang menjadi awal mula mengapa dirinya menemani Ryujin menonton drama.

"Sumpah deh, kecoanya tuh gede. Bentuknya nyeremin. Bisa terbang lagi. Rasanya udah mau pingsan aja," tambah Ryujin.

"Lah terus apa hubungan sama Renjun nemenin lo nonton drama Jin?" Kepo Yireon.

"Abis selesai urusan kecoa, gue ga bisa tidur. Ya udah deh, gue minta temenin aja nonton drama," balas Ryujin cengengesan.

"Iya, abis gitu dia yang ketiduran. Lebih lucu lagi, pas gue bangunin dia malah jalan sendiri ke kamar sambil merem. Udah kayak kuyang," cibir Renjun.

Antara ogah atau malu untuk ngakuin kalau sebenarnya dia yang gendong Ryujin. Bisa dijadiin bulan-bulanan Renjun kalau menyatakan yang sejujurnya.

"Ih jahat! Kak Wen, masa kak Renjun ngatain istrinya hantu? Ga terima aku tuh diginiin," rengek Ryujin, sepertinya kembali ke wujud aslinya.

"Iya nih, Renjun parah! Ga boleh gitu sama istri sendiri," seru Wendy, ikutan gilanya Ryujin.

Renjun hanya mendengus sebal sembari menggelengkan kepalanya. Maunya menghindar, tapi akhirnya tetap saja menjadi bahan ejekan yang lain. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Ryujin, yang ketambahan juga sama Wendy.

Semua orang terlihat menyebalkan bagi Renjun hari ini.

"Eh iya Jin, jam berapa acara temen lo? Jadi mau di dandanin?" Tanya Yireon.

"Jadi lah kak. Acaranya jam 3 sih, nanti mau berangkat setengah 3," balas Ryujin.

Ryujin bangkit, lalu mendekati Yireon. Keduanya lalu mengobrol asik, yang Renjun tidak pedulikan. Toh apa menariknya mendengar anak perempuan membicarakan soal riasan.

my page | renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang