13. dance cover

672 117 15
                                    

Ryujin mengibas rambutnya, merasa kepanasan karena kipas di lantai 2 gelanggang olahraga belum dihidupkan.

"Woy Chenle! Cepetan dong ngidupin breaker-nya!" Teriak Ryujin dari ujung tangga.

"Sabar! Gue masih manjat tangga!" Balas Chenle berteriak dari bawah.

"Udah! Idupin sono!" Teriak Chenle semenit kemudian.

Ryujin pun dengan segera berlari menghidupkan saklar pusat untuk bisa menghidupkan enam kipas yang terpasang secara simultan.

"Akhirnya adem!" Teriak Ryujin yang kini berdiri di depan salah satu kipas.

"Woy Ryujin, masuk angin lo entar berdiri di sono!" Panggil Chaeryeong yang datang bareng Chenle.

"Diem deh, gue kepanasan ini," sungut Ryujin.

"Woy Ryujin! Baju kita-kita mana?" Tanya Chenle saat menyadari Ryujin tidak membawa apapun, padahal gadis itu bertanggung jawab untuk pakaian yang akan digunakan untuk dance cover.

"Nanti kak Yeji sama kak Jeno yang bawa. Mereka kan abis les, pulangnya lewat butik bunda dulu buat ngambil. Baru diselesain sama pegawai bunda tadi siang soalnya," terang Ryujin.

Jadi tante Jina itu punya butik baju pengantin sepasang gitu, buat suami-istri. Tapi khusus buat orang perumahan, tante Jina mau aja jahitin seram sekolah atau pakaian apapun kayak pakaian yang bakal dipakai sama Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle, dan Jisung buat dance cover.

"Ya terus tujuan lo kesini apa? Kan udah ada kak Yeji," heran Chenle.

"Yang tahu baju siapa siapa-nya tuh gue ya! Kalaupun gue gatau, gue pasti bakal datang jadi tim hore kalian," ucap Ryujin.

"Oh iya juga. Padahal kan kemarin-kemarin gue ngurusin kostum sama lo," ucap Chenle.

"Dasar pikunan! Btw, ngapain nih lo dateng sama Chaer? Tumben. Biasanya kan sama kak Yi," alih Ryujin.

"Yi lagi nemenin kak Irene ke kantor, mau ambil beberapa dokumen buat dikerjain di rumah. Soalnya Senin besok kak Irene ada dinas keluar kota, katanya mau diselesain aja sebelum caw," terang Chenle, namun tidak menerangkan kenapa dia muncul bareng Chaeryeong.

"Yi???" Teriak Ryujin dan Chaeryeong.

"Apaan sih teriak-teriak? Ga budek ya gue!" Teriak Chenle.

Dia marah waktu diteriakin. Lah sendirinya juga teriak, gimana sih?

"Lo sama kak Yi tuh gimana sih sebenernya?" Tanya Chaeryeong kepo.

"Ho'oh, bukannya dulu lo ga suka ya deket-deket?" Tambah Ryujin.

"Eh tapi waktu malam keakraban tahun lalu kan mereka dah kayak lem sama perangko. Kemana-mana berdua," pekik Chaeryeong.

"Nah bener! Ayo cepetan cerita!" Paksa Ryujin.

Kenapa di saat seperti ini, sahabat-sahabatnya ga ada yang datang cepat? Ngapain juga Renjun, Jeno, Haechan, dan Jaemin les bimbingan belajar padahal naik kelas ke kelas 12 aja belum. Apalagi Jisung, masih aja ikut mendaki sama kak Jungwoo dan sampai jam segini belum juga nyampe rumah, padahal udah tahu penakut. Ditambah hari ini mereka bakal ngerekam coveran mereka.

Chenle ogah banget ditanyain soal ginian. Dia merasa ga seharusnya orang tahu apa yang terjadi antara dirinya dan Yireon.

"Lo ga cerita ga papa sih. Bisa langsung ke kak Yi, pasti cerita doi," ucap Ryujin yang jatuhnya merupakan sebuah ancaman.

"Sebenernya nih, gue bukannya gamau cerita. Tapi gue sama Yi emang sepakat ga ngomong siapa-siapa kalau kita tuh pacaran, dah lama. Dari gue naik kelas 9 kali ya, waktu kelulusannya Yi. Waktu hari kelulusan tuh, tiba-tiba dia nangis. Gamau pisah sekolah sama gue. Dan gatau kenapa, gue benci banget lihat doi nangis. Soalnya ga pernah nangis kan Yi itu. Ya udah spontan nembak, pacaran deh ampe sekarang," cerita Chenle.

my page | renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang