71. problem of a square

562 77 15
                                    

Ryujin mengerjapkan matanya perlahan, mencoba untuk sadar total sebelum akhirnya mengangkat panggilan yang terus bunyi berulang kali dari ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryujin mengerjapkan matanya perlahan, mencoba untuk sadar total sebelum akhirnya mengangkat panggilan yang terus bunyi berulang kali dari ponselnya.

Sebenarnya Ryujin kesal banget tidurnya di hari libur ini terganggu. Semingguan ini Ryujin disibukkan sama tugas kuliah di minggu akhir perkuliahan semester ini, belum lagi ngurusin LPJ tengah tahun himpunan yang akan dilaksanakan minggu depan. Udah gitu Ryujin juga sibuk persiapan wisuda kakak tingkat.

Penuh banget deh jadwal Ryujin, makanya maunya hari Sabtu ini dia pakai buat tidur seharian. Hari Minggu-nya juga. Bahkan Ryujin sampai ngewanti-wanti Renjun, yang berniat mengajak Ryujin kencan, untuk tidak mengganggu tidurnya.

Tapi Ryujin tetap angkat panggilan itu. Takutnya yang nelepon papa, mama, atau Kak Yeji. Berabe kalau enggak direspon, apalagi pas mood mereka enggak bagus. Ngomel yang ada.

"Halo?" angkat Ryujin tanpa melihat lebih dahulu nama kontak yang meneleponnya.

"Ryujin? Lo masih tidur ya? Gue ganggu kah?"

Chaeryeong adalah orang yang mengganggu tidur Ryujin.

"Aelah, kirain siapa! Iya nih, gue kebangun gara-gara lo," omel Ryujin.

"Maaf ya Ryujin, gue enggak maksud gangguin lo," ucap Chaeryeong dengan nada yang aneh.

Dari yang tadinya marah, Ryujin langsung berubah nada bicaranya. "Eh bentar? Lo kenapa? Kok gitu nada suaranya?"

"Hmm gue ke rumah Depok ya. Ada yang mau gue omongin, tapi kalau lewat telepon kayaknya sulit. Gue mau sekalian curhat ke Kak Renjun juga, ada kan ya?"

"Eh? Dari Bandung gitu? Bukannya lo ada acara ya di kampus? Kemarin kata Kak Yeji lo berdua ada acara bareng."

"Udah selesai kok, ini gue perjalanan dari Bandung. Bareng Kak Jeno sama Kak Yeji. Mungkin lagi setengah jaman sampai. Gue masih di tol ini," balas Chaeryeong.

"Oh oke! Ya udah hati-hati ya," seru Ryujin.

Sambungan pun terputus.

Ryujin menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ada apa ya sama Chaeryeong?

Ah, daripada kebanyakan mikir, mending Ryujin keluar kamar aja. Mau cari keberadaan kekasihnya yang kebetulan masih sibuk juga di kampus, jadi masih stay di rumah Depok.

"Kak Jun?" teriak Ryujin dari atas.

"Di ruang game!" Terdengar suaran teriakan dari lantai 2,5.

Ryujin segera menuruni anak tangga, menemukan Renjun dan Jinhyun yang tengah sibuk bermain PES. Bertanding untuk merebut kemenangan.

Babak pertama dimenangkan oleh Renjun. "Yohoooo! Gue menang!"

"Ayok lanjut!" teriak Jinhyun.

Sebelum game berikutnya dimulai, Ryujin dengan cekatan mendekati Renjun. Duduk di pangkuan Renjun dan memeluk leher si lekaki. Udah kayak koala melukin pohon.

my page | renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang