80. deep talk

931 74 13
                                    

"Mama, Kak Wendy!" seru Ryujin saat memasuki rumah keluarga Abinaya.

Dara yang tengah mengeluarkan kue menoleh ke arah sumber suara. "Oh halo Ryujin sayang!"

"Sini tante, biar Ryujin bantu." Gadis itu lalu memgeluarkan dua loyang lain dari oven panjang milik Dara.

"Makasih sayang! Kamu bantu Kak Wendy aja tuh masak lasagna, katanya Renjun minta semalam," ucap Dara.

Ryujin mengiyakan ucapan Dara, bergegas membantu Wendy menuangkan bumbu ke loyang. Membuat lapisan lagsana yang bergiliran antara saus bolognese dan saus bechamel. Itu loh saus yang warnanya putih, terbuat dari tepung dan susu. Terkadang ditambah keju agar terasa lebih gurih.

"Udah libur ya Jin?" tanya Dara.

"Udah ma, tapi udah harus mulai nyusun skripsi. Ryujin lagi nyari-nyari topik. Tertarik ini sih, ngangkat pandangan ibu-ibu yang suka ngelarang anak-anaknya ngoleksi album dan printilan yang berbau ke-Korea-an gitu ma. Secara psikologis tentunya," cerita Ryujin.

"Bagus juga tuh tema lo Jin. Jarang kan yang ambil. Tapi pasti nyari bahannya susah, lo harus dari nol banget mulainya," celetuk Wendy.

"Iya sih kak, gue aja sekarang bingung harus masukin apa ke tinpus. Jadi ya masih nimbang-nimbang gitu kak," balas Ryujin.

"Aduh, wanita-wanitanya papa. Pagi gini barengan, lihatnya cerah deh," sapa Jiyong yang sepertinya baru beres menguras kolam ikan di taman belakang.

"Udah selesai pa nguras kolamnya? Kok cepat?" tanya Dara.

"Ah iya, tadi dibantu Ten sama Johnny. Kebetulan mereka lagi ngobrol di belakang, terus lihat papa bawa selang segala macam langsung ikutan," terang Jiyong.

"Kalau gitu entar ajakin makan siang bareng ya pa! Rose, Guanlin, sama Chenle ajakin juga. Wendy tuh masak empat loyang lagsana. Banyak banget, kayak mau jualan aja." Entah ini Dara lagi menyindir putrinya atau gimana.

"Aku masak banyak soalnya Renjun kalau makan lagsana suka habis seloyang sendiri ma. Suka enggak tahu diri itu anak satu," seru Wendy.

"Hush! Gitu-gitu tetap saudara kamu, jangan gitu lah!" balas Dara memperingati.

Wendy mendengus sebal seraya meneruskan gerakan tangannya membuat lapisan lagsana. Tak lupa menaburkan keju mozzarella pada bagian atas. Setelah semua selesai, loyang pun Wendy dan Ryujin masukkan ke dalam oven yang sudah selesai Dara gunakan.

Seraya menunggu jadi, Ryujin membantu Dara memasukkan potongan kue kering ke dalam wadah plastik kaca. Sementara Wendy memutuskan untuk bersiap-siapa. Setelah makan siang nanti, Wendy ada agenda mengikutin dokter pembimbingnya visite.

"Ryu, nanti ini biar papa aja yang bantuin. Kamu bangunin Renjun gih! Ya gimana caranya, pas makan siang udah harus di bawah aja. Lagsana-nya biar mama yang urus," pinta Dara.

Ryujin menepuk dahinya pelan. Baru ingat kalau tujuan utama dia adalah Renjun. Niatnya mau tanya-tanya soal topik skripsi, tapi malah keasikan bantuin Dara dan Wendy.

Ryujin putuskan untuk naik ke lantai atas. Ia buka pintu kamar Renjun, menemukan kekasihnya yang tertidur di atas meja dengan kertas berserakan di bawah tumpukkan tangan si lelaki. Laptop di hadapan Renjun juga masih menyala, sepertinya tengah memotong beberapa bagian sebelum dikirim ke Jaemin untuk diedit. Sebelum ini Renjun edit sendiri video untuk diunggah ke Youtube. Tapi berhubung Jaemin udah lulus, terus lelaki itu juga buka jasa cinematography sama pacarnya Eunseo, ya udah taken kontrak lah itu dua orang. Jadi Renjun bakal merekam dan memotong bagian-bagian yang tidak perlu, terus bakal diedit sama Jaemin biar ciamik.

my page | renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang