68. salah paham

558 78 25
                                    

Tak terasa, liburan semester pun kembali hadir. Memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk beristirahat sejenak dari hiruk-pikuk tugas.

Dari tugas ya, bukan dari urusan organisasi kemahasiswaan.

Dengan jatah libur dua bulan, Renjun yang memilih sibuk si BEM kampus ketimbang menjabat di himpunan hanya punya satu bulan untuk benar-benar santai. Itu pun enggak berurutan harinya, melainkan akumulasi dari banyaknya hari kosong.

Untungnya sih kalau hari Sabtu dan hari Minggu enggak ada kegiatan di kampus, jadi Renjun bisa pulang ke rumah.

Seperti saat ini, Renjun tengah bermain game di ponselnya di meja makan bersama Chenle, Guanlin, dan Ten, bertanding dengan manusia-manusia perumahan lainnya. Siapa lagi kalau bukan dengan sahabat-sahabatnya, ditambah juga Jinhyun, Jaehyun, Jungkook, dan Taehyung yang memang memiliki hobi bermain game.

Sementara di dapur ada Wendy, Rose, dan Ryujin, entah sibuk memasak apa ketiga perempuan itu.

Rose sudah menyelesaikan studinya setahun yang lalu di Amerika, dan sekarang gadis itu bekerja di Jakarta. Satu kantor dengan Jaehyun, ke kantor pun sama Jaehyun. Udah enggak usah ditanya apa hubungan mereka sekarang, pokoknya dari temenan sekarang ada sesuatu aja di antara mereka.

"Kak, kok rumah sepi banget?" tanya Ryujin pada Wendy.

"Ah itu, mama papa, terus mama sama papanya Rose, sama mama papanya si kembar lagi ada acara gitu. Ga tahu deh acara apa, ga diajakin juga," terang Wendy.

"Gue bersyukur tahu kak, mereka ga ngajak kita. I thought our cooking session today would be put on hold if we must join them. Kan kita udah janji sama Ryujin mau ngajarin masak kayak dulu," seru Rose.

"Huaaa kakak-kakakku sayang kenapa baik banget sih! Kan Ryu jadi terharu," ucap Ryujin melempar tatapan berbinar pada kedua gadis di sisi kanan dan kirinya.

"Biasa aja lagi. Pacar adek-adek kita mah udah kayak adek sendiri," balas Rose.

"Ya ga jadi pacar Renjun pun, kita tetap sayang kok sama lo. Sama semua bocah-bocah di sini juga. Orang dari kecil udah sama kalian terus" timpal Wendy.

Sesi masak mereka pun di mulai. Hari ini Ryujin minta diajarin buat masak rendang, tapi pakai daging ayam. Renjun sedikit sensitif akhir-akhir ini sama daging sapi, perutnya suka mules gitu. Padahal rendang makanan favoritnya, makanya Ryujin inisiatif buat belajar. Siapa tahu ilmunya bisa dia pakai buat masakin sang kekasih waktu perkuliahan semester baru dimulai.

"Jadi bahannya yang jelas daging ayam. Gue saranin lo beli dada ayam tanpa tulang aja Ryu, kan teksturnya hampir mirip tuh sama daging rendang. Itu lo potong-potong terus rebus dulu, jadi nanti waktu ngaduk sama bumbu cepet nyerapnya. Terus buat bumbunya blender bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica putih, jahe, kunyit, lengkuas, pala, jinten, sama kemiri yg udah sangrai. Tapi entar kalau masak lagi, mending lo bumbu jadi aja biar ga ribet ngeblender."

"Nah kalau udah, lo pake teflon buat nyampur bumbu sama dagingnya. Jadi panasin dulu di atas kompor, kasih minyak dan kalau udah panas lo bisa masukin bumbunya, di tumis gitu loh, barengan sama batang sereh. Kalau udah berubah warna, lo kasih santan nih sama campur air sesuai kebutuhan. Dikira ajalah seberapa butuhnya, biar ga kelamaan masaknya. Kalau udah mulai nyusut airnya, masukin daging yang udah lo rebus, aduk deh!"

Ryujin dengan seksama mendengarkan kata-kata Wendy dan Rose. Dari yang Ryujin perhatikan, dua saudara ini kalau masak emang enggak kayak koki-koki di restauran. Tapi insting-nya buat masaknya ada, bahkan kata mereka resep tuh cuma dilihat sekali, abis itu masak sesuai selera aja. Katanya kalau terlalu ngikutin resep tuh susah.

my page | renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang