72. tanggung jawab

700 79 14
                                    

Semarah-marahnya Renjun, ia dan Ryujin tidak bisa memaksa Chaeryeong untuk tetap tinggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semarah-marahnya Renjun, ia dan Ryujin tidak bisa memaksa Chaeryeong untuk tetap tinggal. Bahkan keduanya tidak tahu apa yang Chaeryeong katakan pada orang-orang rumah hingga percaya kalau Chaeryeong melakukan magang di luar kota yang membuatnya harus cuti kuliah satu semester.

Chaeryeong bilangnya ia menetap di Bali. Tapi saat Renjun dan Ryujin mencoba melacak keberadaannya, mereka tidak menemukan keberadaan gadis itu. Makin bingung lah Renjun sama Ryujin.

Masalahnya Chaeryeong ini kan lagi hamil, sendiri pula. Gimana makannya, terus apakah ngerasain sickness atau enggak, semua dipikirin sama Renjun dan Ryujin. Karena dari banyaknya orang, cuma mereka yang tahu kondisi Chaeryeong yang sebenarnya.

Untungnya setelah dua minggu mencari, Chaeryeong mengirimi mereka email tentang lokasi dirinya tinggal. Di daerah Legian.

Namun yang lebin bikin pusing adalah kehadiran Haechan yang mendadak di depan pintu kamar Renjun di awal tahun. Satu bulan setelah kepergian Chaeryeong. Lelaki itu pulang pas liburan semester.

"Renjun! Kasih tahu gue di mana Chaeryeong!" teriak Haechan.

Renjun yang sedang bad mood langsung saja meninju pipi Haechan, membuat sahabatnya tersungkur. Disaksikan langsung oleh Jeno, Jaemin, Chenle, Jisung, dan juga Ryujin serta Wendy yang keluar kamar karena mendengar teriakan dari luar.

"Brengsek! Lo baru nyari Chaeryeong sekarang? Basi anjing!" umpat Renjun.

"Jun! Gue sayang sama Chaer. Gue tahu caranya salah, tapi gue masih bisa benerin ini. Gue masih ada kesempatan kan?"

Haechan terperosok ke lantai, menangis sejadi-jadinya di hadapan Renjun yang tengah menahan emosinya. Seumur-umur, baru kali ini Renjun lihat Haechan nangis kejer. Frustasi banget nampaknya.

"Cerita ke gue kronologinya. Setelah itu, baru gue bisa tahu perlu enggak gue bantuin manusia brengsek kayak lo," ucap Renjun dingin.

Maka di sinilah mereka kini, di balkon atas gedung balai RT perumahan. Tak hanya Renjun dan Haechan saja, tapi ada pula Jeno, Jaemin, Chenle, dan Jisung.

"Ini emang salah gue. Gue awal tahun ini sempat renggang sama Somi. Gue sibuk sama tugas kuliah, dia juga sibuk sama tugasnya. Tapi gue usaha, gue usaha tetap ngajak kencan, ngajak pergi biar kita enggak lupa kalau kita ini sepasang kekasih. Dia sering nolak. Gue ajak main dia juga nolak. Bodohnya gue maksa dia, alhasil gue digampar dah sejak saat itu tuh semua berbeda."

"Gue merasa hubungan kita makin enggak jelas arahnya. Gue juga bingung mau curhat sama siapa. Terus pas aja gue lagi buka story-nya Chaeryeong. Ya udah gue wa akhirnya. Awalnya ya udah curhat biasa, tapi kelamaan jadi asik dan keterusan. Gue malah jadi nyaman, tapi gue selalu bilang sama diri gue kalau gue punya Somi, Chaeryeong punya Han. Selalu kayak gitu!"

"Tapi waktu Chaeryeong ikut program kampusnya, gue benar-benar enggak berniat ngelakuin itu ke Chaeryeong. Gue mabuk karena sebenarnya selama ini gue tahu kalau Somi udah mulai berpindah hati. Gue pernah mergokin dia jalan bahkan sampai making out sama cowok lain. Gue tungguin buat dia cerita, tapi dia enggak cerita."

my page | renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang