27. lanjutan

573 91 17
                                    

Chenle memundurkan mobil Yireon dengan hati-hati melewati pagar kos-kosan baru sang kekasih. Setelah selesai, Yireon yang duduk di kursi penumpang samping Chenle langsung turun dan membuka pintu bagasi mobil.

"Eh udah dateng aja tuan putri," seru Jinhyun yang kebetulan keluar dari rumah, lalu menuruni anak tangga untuk membantu membawa barang-barang Yireon yang seabrek.

"Chenle, lo mundurin aja gih mobilnya. Di ujung sana ada lift khusus barang kok, nanti biar Renjun yang bantu di atas. Anaknya udah beres sarapan tadi," seru Jinhyun.

Lalu menelepon Renjun untuk stand by di dekat lift barang lantai dua. Kalau bisa menelepon, ngapain Jinhyun harus teriak-teriak. Buang-buang tenaga saja.

Setelah semua barang Yireon masuk ke dalam lift, barulah Chenle merapikan posisi mobil Honda Jazz warna silver tersebut. Lalu menyusul Jinhyun dan Yireon yang sudah masuk terlebih dahulu ke dalam rumah.

"Buset dah Yi! Barang lo napa banyak amat sih? Kayak pindahan Jakarta-Jayapura aja lo," sindir Renjun yang tengah menggeret koper Yireon dari lift barang.

"Namanya juga cewek Jun, kayak ga ngerti gue aja sih lo," kilah Yireon.

"By the way, ini kamar gue yang mana?" Tanya Yireon kemudian.

"Pilih aja bebas, biar bisa kita masukin barang-barang lo," ucap Jinhyun.

"Yang deket tangga deh," pilih Yireon.

"Ga bisa, ada Ryujin di situ. Dijadiin hak milik sama doi sampai tahun depan," ucap Renjun.

"Lah kok lo tahu?" Tanya Jinhyun menyelidik.

"Orang dia bilang kemarin, ya gue cuma ngikutin apa yang keluar dari mulut doi," jawab Renjun enteng.

"Ya udah deh, deket kamar mandi satunya aja," pilih Yireon sekali lagi.

Renjun, Jinhyun, dan Chenle lalu memindahkan satu demi persatu barang-barang Yireon ke dalam kamar yang terletak di pojok rumah sisi kanan itu.

"Perlu dibantuin ga ini natanya?" Tanya Jinhyun.

"Ga usah, udah ada Chenle jugaan," tolak Yireon.

"Awas lo macem-macem sama adek gue Yi," ancam Renjun.

"Lo ga kebalik ngancemnya? Di mana-mana mah cowok yang bakal macem-macem ke cewek," seru Jinhyun.

"Ya kan yang ngebet sama Chenle si Yireon, bukan Chenle yang ngebet sama Yireon," balas Renjun.

Dan langsung pergi sebelum Yireon sempat melempar botol air mineral yang sisa setengah di genggaman ke arah Renjun. Jinhyun hanya tertawa, lalu menyusul si bungsu Abinaya yang kemungkinan sudah berada di lantai game center.

Chenle hanya tertawa, lalu mulai meletakkan barang-barang milik Yireon seperti buku di atas meja belajar.

"Saudara kamu itu nyebelin banget sih," gerutu Yireon sembari membuka koper dan mulai memasukkan pakaiannya ke dalam lemari.

"Biarin aja. Jomblo mah gitu, dia iri aja sama kita," cibir Chenle.

Untung Renjun ga ada. Bisa abis si Chenle kalau ngatain doi.

"Iya juga ya. Kakak kamu itu loh jomblo dari lahir. Sekalinya suka cewek, sukanya sama Nakyung yang ga peka gitu. Punya pacar lagi tuh cewek," gumam Yireon.

"Kamu emang ga deket ya sama kak Nakyung?" Tanya Chenle penasaran.

"Enggak. Aku, Yeji, maupun Heejin ga deket sama Nakyung. Dia kan anak pindahan kayak aku sama Heejin, terus langsung aja jadian sama Seungmin. Jadi circle pertemanannya ya sama anak sekolahan aja kayak Seoyeon sama Chaeyoung. Aku malah lebih deket sama Hina yang baru pindah tahun lalu, padahal kita ga satu sekolah," curhat Yireon.

my page | renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang