Xiao De Jun ▪ Selingkuhan

10.2K 1K 78
                                    

.

Xj💚
Online

By
Di mana?

Masih di kelas
Kenapa?

Udah kelar?

Udah barusan

Sini ke studio

Ada siapa di sana?

Ada pacar-pacarmu doang

Jun :)
Bercanda kamu ya

Apa-apaan Dejun ini?!

Suara notifikasi memecah perang batinku.

Aku serius by
Udah buruanke sini aja

Read

Sudah gak waras kurasa orang ini. Eh, atau aku yang gila?

Ting!

Aku tunggu, buruan
Hati-hati bawa motornya

Read

Aku menghela napas berat. Lagi-lagi harus merasa sangat berdosa. Iya, aku pendosa.

Biar kujelaskan semuanya.

Aku gadis, tentu saja. Tapi aku tidak jomblo, katakanlah begitu. Pacarku lebih tua tiga tahun di atasku, dia seorang penyiar radio. Dan ya, dia juga teman Dejun. Namanya Kun. Dia lelaki baik-baik yang sudah menjalani hubungan ini hampir 2 tahun denganku.

Lalu kalian ingin tau siapa Dejun?

Ya, dia pacarku juga. Sudah 6 bulan kami menjalani hubungan ini.


Iya iya, maki saja aku! Aku memang pendosa!

Tapi kalian tidak tahu kan rasanya mencintai dua orang sekaligus?! Aku sedang merasakannya!

Aku tau ini salah tapi-- tunggu!

Suara dering ponselku menginterupsi aku yang berdebat dengan diri sendiri. Kulihat nama yang tertera di layar kurang dari 6 inchi tersebut.

Kun💛

Ya Tuhan! Apa lagi ini?!

Kuabaikan panggilan telpon dari pacar pertamaku itu.
Apa?! Mau protes?

Tak lama pesan dari Dejun masuk lagi.

Xj💚
Online

Kok gak kamu angkat telfon Bang Kun?
Dia misuh nih

Read

Aaaaa! Sakit kepalaku kalau sudah begini!

Tak lama ada panggilan masuk lagi, ah pasti itu Kun. Langsung kuangkat pada dering ke dua.


"Halo."

"Kok gelap? Ini videocall, sayang."

"Oh, iya.."

Aku meringis malu. Bodohnya aku!

"Nah, kan! Alhamdulillah. Kamu sehat, kan?"

"Iya hehe,"

Oh, tentu itu tawa garingku. Di layar dia tersenyum lebar.

"Sini dong, yang. Aku kangen."

"A-aku ada kelas abis ini, yang. Lain kali aja ya hehe."

"BOHONG ITU MAH, BANG!"

Kurang ajar mulutmu Xiaojun!

Kun tersenyum kecil, lagi.

Batinku berteriak, "JANGAN SENYUM MULU, ANJIR. GUA MAKIN MERASA BERSALAH."

"Kesini sekarang, yang. Aku mau ngomong mumpung ada Xiaojun juga."

Aku menelan ludah. Apa-apaan ini?!

"Kamu--ah, ada apa?"

"Udah buruan ke sini. Pacar-pacarmu nungguin, nih."

A-apa katanya?!

***

Akhirnya tadi aku memutuskan untuk datang ke studio untuk menemui pacar-pacarku, ah ralat-- hanya pacarku, tidak ada pengulangan lagi.

Apa yang terjadi?

Hh, benar. Aku dan Kun putus. Karena ternyata Kun tau aku punya hubungan spesial dengan teman siarannya ini. Bahkan sejak kami baru jadian. Sakit memang menjadi Kun. Ah, jahat sekali aku.

"Udah, cup cup cup. Kan masih ada aku, by."

Aku masih sesenggukan, sesekali mengusap air mata menggunakan lengan kaos panjangku. Xiaojun menepis tanganku pelan, lalu memberiku sapu tangannya.

Duduk di sebelahku, Xiaojun masih mengusap punggungku lembut.

"Mau pulang?" Tanya Xiaojun lembut, tangannya sekarang beralih menggenggam tanganku.

Aku mengangguk.

"Jun.." aku menahan tangannya.

Xiaojun yang baru berdiri lalu menoleh, "Hm?"

"Makasih. Aku gak tau kalo gak ada ka--"

"Iya iya,"

Dia tersenyum simpul, "Udah jangan dipikirin lagi. Ayo pulang, by."

Dia kembali menarik tanganku, masih dengan lembut pastinya.

Aku menahannya lagi, "Malu.. mukaku jelek." cicitku.

Dia tertawa kecil lalu merangkulku erat, "Sini sini aku umpetin di ketekku kalo kamu malu."

*****

NCT asTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang