Huang Guanheng ▪ Secret Admirer ✅

9K 1K 87
                                    

.

Selamat pagi, Cantik!
Semoga harimu menyenangkan :)

- 4

Lagi dan lagi aku dapat sticky note. Aku menatap kertas di tanganku dengan pandangan menerawang. Mengira-ngira siapa pengirim kertas ini.

"Widih, apaan tuh?"

Ck, dia lagi. 

"Dery!"

Dia tersenyum lebar dan agak berpindah agak menjauh setelah mengambil sticky note dari tanganku. Aku menatapnya tajam, sungguh Demi Alam Semesta aku kesal sekali!

"Lah, punya secret admirer lo?"

Aku mendengus malas, "Bukan urusan lo,"

"Sini balikin!"

Dia menjauhkan tangannya dariku yang hendak mengambil kertas itu kembali.

"Eit! Mana bisa."

Lagi, dia tersenyum lebar yang terlihat sangat menjengkelkan di mataku. Tak ambil pusing, aku membalikkan badan untuk menuju tempat dudukku lagi.

"Lo gak penasaran?"

Tak kugubris. Sudah terlalu muak.

Kudengar kursi di sebelahku bergeser sedikit, gumpalan itu duduk di sana. Ah, sial yang kesekian adalah dia teman semejaku.

"Kreatif juga ini orang nulis surat pake potongan kertas koran,"

"Gak tersentuh lo?"

Aku membuang napas pelan, berusaha sebaik mungkin mengatur emosiku. Kualihkan atensi padanya walau sebenarnya malas.

"Der," panggilku.

Dia tersenyum lebar, lagi. Entah untuk yang keberapa kali dalam pagi ini. Apa dia gak pegal senyum mulu?

"Dalem, dek."

Aku bergidik, "Geli, bangs--"

Tangan itu menutup mulutku sebelum kata kasar itu terucap.

"Cewek baik gak boleh ngomong kasar." Katanya, mimik slengean miliknya tiba-tiba ganti serius.

Aku menyingkirkan tangannya. Karena demi apapun, tangannya terlalu wangi untuk ukuran cowok yang datang pagi sekali, kukira dia mandi bebek selama ini.

"Lo?! Tangan lo kenapa sih?"

"Hah? Ya.. gapapa. Emang tangan gua kenapa?"

"Wangi banget, njir!"

Dia mengerjapkan matanya lalu terkekeh, terlihat polos sekali astaga!

"Gua pake hembodi bunda tadi hehe."

"Hand body," kataku membenarkan.

"Ah, whatever. Bukan urusan gua." Tambahku.

Kualihkan lagi atensiku pada jam di dinding. Ini sudah lumayan siang, tapi kenapa cuma kami berdua di kelas ini?

"Lo ngerasa aneh gak sih?" Tanyaku tanpa menatapnya.

Dia mengalihkan atensi dari ponsel jadi kepadaku, "Apa?"

"Udah siang tapi baru kita berdua doang yang dateng."

Dia mengedikan bahu, "Ya.. bagus," katanya menggantung.

"Bagus your head! Ini aneh tau gak?!"

NCT asTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang