.
"Hei, jangan gibah! Itu tolongin Doyoung dulu!"
Dia menunjuk Doyoung yang sedang kesusahan mengangkat kardus isi snack. Sedangkan ia masih sibuk dengan kabel kabel di tangannya. Beberapa temannya segera bergerak untuk membantu Doyoung.
Karena kelebihan muatan, isi kardus tersebut hampir saja jatuh berserakan kalau saja tidak ditahan tangan Ten.
"Astaga, hati-hati, woy!"
Selesai menyelesaikan urusan dengan kabel, ia langsung mengambil alih urusan snack yang selesai diangkut ke dalam venue untuk konsumsi panitia.
"Joy mana?" Tanyanya pada Doyoung yang dihadiahi gelengan.
Ia berdecak pelan, tak lama matanya menelisik ke seluruh ruangan guna mencari salah satu seksi konsumsi yang diketahuinya.
"JOY! INIㅡ"
"Kun, di depan ada problem!"
Dia tidak jadi menyelesaikan ucapannya, malah langsung berlari ke luar. Untungnya oknum Joy cepat tanggap.
Semuanya terekam jelas oleh mataku yang duduk tenang di tribun paling atas gedung serbaguna kampus, yang besok akan jadi tempat seminar.
Aku memperhatikannya yang tengah mengobrol dengan salah satu panitia di depan. Ternyata ada masalah dengan tata letak pajangan untuk penyambut para tamu.
"Gimana bagusnya aja, saya percaya kalian." Katanya final sambil menepuk bahu Wonu yang berdiri di sebelahnya lalu masuk ke dalam lagi.
Aku terus memperhatikannya sampai tiba-tiba mata kami bersibobok, hanya beberapa detik saja tapi aku langsung lemas di tempat. Aku menunduk menatap telapak tanganku yang memutih, badanku lemas sekali. Rasanya tenagaku hilang semua. Namun yang paling menyentilku adalah kenyataan bahwa ternyata dia sadar aku selalu memperhatikannya.
"Kan aku sudah ngomong kamu gak perlu sembunyi, dia sudah tau."
Aku melirik Joy yang sedang menatapku dengan senyum menyebalkannya dari bawah sana. Tak lama Joy mengalihkan tatapannya setelah Kun menitahnya untuk mengumpulkan seluruh panitia guna makan siang bersama.
*****
Hari mulai malam dan aku masih duduk di sini sembari mengumpulkan tenaga kembali.
Di bawah sana Kun dan para panitia yang lain sibuk menyusun kursi kursi yang akan digunakan besok. Beberapa panitia menyapu, termasuk Joy yang sering sekali tertangkap mata sambil melirikku. Beberapa panitia lagi membersihkan tribun atas, dekat dengan tempatku duduk. Aku mengepalkan tangan erat dan memejamkan mata, kemudian mereka lewat saja di depanku.
Kegiatan menyusun kursi itu hampir memakan waktu 1 jam, namun aku tetap duduk di sini sembari memperhatikan Kun.
Lagi, mata itu bersibobok dengan mataku.
"Tunggu aku." Katanya tanpa membuka mulutnya, hanya tersenyum kecil.
Aku lemas seketika. Bodohnya aku kenapa selalu menatap matanya. Jadi sia-sia 5 jamku mengumpulkan tenaga tadi.
15 menit kemudian waktu istirahat untuk seluruh panitia. Aku memejamkan mata dan menghela napas panjang walau tak ada sedikitpun udara yang keluar.
"Hey."
Tubuhku yang lemas langsung kaku. Suara ini.. aku mengenalinya!

KAMU SEDANG MEMBACA
NCT as
Fanfictionft. NCT Karena kita sama-sama suka halu. pict cr to owner. Start : 27 11 '19