.: tiga :.

2.8K 294 5
                                    

Happy Reading!!!^^








Entah kenapa hawa di hari minggu ini membuat Ara kembali menarik selimutnya sampai ujung kepala.

Hawanya sangat nyaman untuk membuat Ara kembali terlelap dalam tidurnya. Padahal jam digital milik Ara sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.

"ARA," panggil Mama sambil mengetuk pelan pintu kamar Ara. Suara dengan perlakuannya sangat tidak sesuai.

Kemudian Mama membuka pintu kamar Ara perlahan dan masuk ke dalam kamar lalu duduk di pinggiran ranjang anak gadisnya itu.

"Dek, ayo bangun. Udah siang nih," tidak ada pergerakan apapun. Mama mencoba membangunkan sekali lagi.

"Ara sayang, bangun yuk. Ikut Mama pergi," masih tidak ada pergerakan.

Di luar kamar Winwin sedang memasang pakaiannya dengan buru-buru. Kini si sulung terlihat sedang menggeledah isi kamarnya untuk mencari jam tangan kesayangannya.

"MAMAAA!! JAM TANGAN HITAM WINWIN DIMANAA?!" teriak Winwin dari dalam kamarnya yang ada di sebrang kamar Ara.

"ADA DI RUANG TENGAH. TADI MALEM KAN KAMU SENDIRI YANG TAROH, GIMANA SIH?" Jawab Mama tak kalah lantang dari suara Winwin yang membuat siapa saja akan menutup telinga rapat-rapat.

Tapi berbeda dengan Ara.

Lihat, dia bahkan masih di posisi yang sama dengan ritme napas yang teratur. Mama menghembuskan napasnya.

Memang benar-benar anak ini.

"Dek, bangun yuk. Temenin Mama arisan di rumah Tante Ling," dengan secepat kilat Ara bangun dengan mata yang masih tertutup.

"Oke bentar Ara mandi dulu," dengan mata yang masih tertutup dan tampilan acak-acakan, Ara berjalan menuju kamar mandi dan menutupnya dengan kasar, sampai Mama terkejut dengan suara debuman pintu itu.

Setelah dirasa selesai dengan semua ritualnya, Ara menyambar sling bag nya dan bergegas keluar kamar.

Namun saat membuka pintu, yang Ara lihat malah kakaknya. Ia tampak heran melihat Winwin yang terus saja bolak-balik ke ranjang dan kaca cermin nya hanya untuk bercermin.

"Woi kak! Ngapain lo?" Suara Ara menyadarkan Winwin.

Winwin segera berjalan menghampiri adiknya dan memamerkan outfit nya hari ini. Ara hanya mengangkat sebelah alisnya kebingungan.

"Gimana outfit gue? Cocok gak?"

Ara meletakkan jari telunjuk dan ibu jari di dagunya. Kemudian menelisik Winwin dari ujung rambut sampe ujung kaki.

"Jelek banget gaya rambut lo. Pake pomade segala. Biasa nya cuma pake air doang langsung cabut,"

Winwin yang mendengar itu langsung kembali ke depan cermin nya dan mengacak rambutnya yang semula sudah tertata rapi oleh pomade.

Winwin kembali ke hadapan Ara, "Gimana?" Ara terdiam sebentar lalu mengulurkan tangannya untuk sedikit merapikan rambut Winwin.

"Udah nih,"

"Emang mau kemana sih? Rapi amat. Dan gila! Lo pake berapa botol parfum kak? Wangi banget,"

"Gue mau nembak cewek hehe, doain ya!" Winwin memamerkan deretan gigi putihnya.

"Oh mau nem- wait what?! Gebetan mana lagi yang mau lo tembak? Dan bukannya lo masih pacaran sama Kak Nara?"

"Udah putus tadi malem," Jawab Winwin enteng.

[✔]My Teacher My Boyfie | Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang