.: dua puluh tujuh :.

1.9K 221 41
                                    

Happy Reading!!!^^






Sekarang Ara sedang ada di ruangan Jaehyun, lebih tepatnya sedang duduk di hadapan cowok Jung itu. Di depannya Jaehyun hanya menghela napas lalu mengelus pipi sepupunya itu.

"Gue gak nyangka Winwin segitunya sama lo."

Ditempatnya Ara hanya terdiam. Menatap kosong pigura berisi potret dirinya, Jaehyun, dan juga Winwin, kakaknya.

Kakak? Apa gadis itu masih menganggap Winwin sebagai seorang kakak sekarang?

"Masih sakit?" Tanya Jaehyun. Ara menggeleng.

Pipinya sudah agak mendingan setelah rutin di olesi salep oleh Mama. Yah walaupun merahnya masih belum hilang. Ara jadi terpaksa pakai masker kalau mau kemana-mana.

Sebenarnya itu agak menyiksa, karena selain akses keluar-masuk oksigen terhambat, telinganya juga sakit karena karet masker itu.

"Lo udah makan belom?" Ara menggeleng lagi.

"Yaudah bentar gue beliin makan dulu. Lo tunggu sini," tanpa menunggu persetujuan dari Ara cowok tampan itu langsung pergi keluar untuk beli makanan.

Sebenarnya Ara tidak mau, karena kemungkinan besar ia akan bertemu─

Klek

Taeyong.

Cowok itu menatap terkejut Ara yang duduk di depan meja kerja Jaehyun. Bahkan saat meletakan buku materi pun ia masih belum melepas pandangannya dari Ara.

Ara yang tahu itu hanya diam dan mencoba untuk tidak peduli.

"Kamu gak papa?" Tanya Taeyong tiba-tiba. Tapi dirinya masih duduk di kursinya sambil menatap Ara.

Ara memejamkan matanya. Mendengar suaranya saja membuat dadanya bergemuruh hebat.

Seakan ada suatu tekanan yang membuat jiwa dan hatinya tersiksa ketika melihat atau bahkan mendengar suara cowok itu.

Tapi ia tak boleh terlihat lemah. Ara harus buktikan kalau dirinya mau move on dari Taeyong.

Ara menarik napas dan mencoba untuk menetralkan hati dan ekspresinya untuk saat ini.

"Iya."

"Jangan bohong." Ara bungkam. Jelas dirinya berbohong. Dia tidak baik-baik saja sekarang.

"Tolong jangan begini, kembali jadi diri kamu yang dulu." lirih Taeyong.

"Saya..."

Ara masih terdiam di tempatnya. Masih mencoba untuk menutup mulut dan telinganya rapat-rapat. Tapi disisi lain dirinya masih ingin mendengar kalimat selanjutnya yang akan Taeyong ucapkan.

"Merasa ada yang hilang semenjak kejadian itu." Jelas yang dimaksud Taeyong itu kejadian Ara yang menyatakan perasaan padanya waktu itu.

Tubuh Ara mendadak tegang. Apa maksudnya?

Ara menarik napasnya dan mencoba memberanikan diri untuk menatap Taeyong yang ada di sebrang sana.

"Saya bukan Ara yang dulu. Jadi jangan harap saya balik kayak dulu."

"Harusnya bapak seneng gak ada yang gangguin lagi." Ara menunduk. Gadis itu mengumpulkan tenaga untuk tetap menahan air matanya yang sudah mendesak untuk keluar sebentar lagi.

"Kenapa?"

"I'm... going to stop loving you."

Tidak! Bukan ini jawaban yang Taeyong inginkan!

"No, you can't!" Taeyong berdiri dan menghampiri Ara yang kini kembali menatapnya.

"Yes, i can!" Kata Ara tidak ingin kalah.

[✔]My Teacher My Boyfie | Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang