[✔]My Teacher My Boyfie | Lee Taeyong

Graduation

Gatel tanganku ingin update lagi

(Disarankan untuk memutar video yang ada di multimedia)

Song recomendation
Breath - (alm.) Jonghyun ft. Taeyeon

Happy Reading!!!

"Herin, hurry up!! You're late now!!" Teriak kakaknya ─Seren, dari lantai bawah. Lamunan Herin jadi buyar setelah mendengar teriakan itu.

"Just wait a minute, Seren!!" Kemudian Herin kembali menatap pantulan dirinya yang berbalut baju toga. Cewek Seo itu kembali menghela napas.

Ini hari bahagia, dirinya tidak boleh bersedih. Walaupun pada akhirnya pasti akan begitu.

"Herin, c'mon dear what are you doin─" Johnny mematung melihat anak bungsu nya hanya melamun sambil memegang kalung yang ia kenakan.

Herin menoleh perlahan dan sedikit terkejut melihat daddy nya yang berdiri di ambang pintu sambil menatapnya sendu.

Cewek Seo itu melempar senyum tipisnya, "nothing, dad."

"Ayo, dad. Nanti Kak Seren sama mommy ngamuk," Herin menyambar tas kecilnya lalu berjalan keluar kamarnya.

Tapi langkahnya langsung berhenti saat Johnny memanggil namanya. Herin sedikit mengadahkan kepalanya agar bisa melihat wajah daddy nya.

"Everything's gonna be okay." Kata Johnny. Herin menghela napas lagi kemudian melempar senyum walau sedikit terpaksa.

"Hm. Everything's gonna be okay,"

Di sisi lain, Khaila juga masih terdiam sambil menatap jalanan yang cukup membosankan dari balik jendela mobil.

"Nanti abis upacara kelulusan kita makan di restoran biasa, gimana?" Tanya ayah nya Khaila. Tapi Khaila tidak menggubris ucapan ayah nya itu. Sepertinya pemandangan di luar lebih menarik.

"Khai?" Barulah cewek Park itu menoleh saat ibu nya yang memanggil.

"Kenapa, bu?" Tanya Khaila sambil sedikit memajukan kepalanya.

"Kamu mikir apa?" Khaila kembali mematung.

Kemudian kepalanya menggeleng pelan. "Nggak."

"Ayah sama ibu mau makan di restoran biasa? Ya udah Khai ngikut aja," kemudian netra nya kembali fokus ke jalanan yang lumayan ramai.

"Besok peringatan hari kematian Keenan." Kata Khaila memecahkan keheningan yang sejak tadi tercipta. Ngomong-ngomong Keenan itu adiknya Khaila.

Ayahnya Khaila menatap anak sulungnya itu dari kaca spion sambil tersenyum. "Ayah inget kok."

"Khai harap kali ini, Khai gak sendirian lagi ke Makam Keenan."

.::.

"Siswa dengan perolehan nilai ujian tertinggi diraih oleh..." Vernon ─selaku pembawa acara upacara kelulusan, membuka perekat amplop yang ada di tangan nya.

Sementara para hadirin menunggu kalimat selanjutnya yang akan diucapkan Vernon dengan jantung yang berdetak kencang.

Wajah Pak Vernon yang tadinya sumringah, kini berubah setelah membaca nama yang tertulis di kertas yang ia pegang.

"Kim Ara, selamat." Kata Vernon dengan suara rendah.

Keadaan menjadi hening seketika. Di tempatnya Herin, Khaila, dan juga Jeno menegakkan badan mereka yang terbalut toga hitam.