Happy Reading!!!^^
Pagi ini Ara bangun lebih awal dari biasanya, karena hari ini adalah jadwal piketnya. Setelah selesai dengan acara mandi, berdandan, serta menata buku ─ya, Ara selalu menata buku di pagi hari─ kini ia berjalan santai untuk turun dan sarapan.
Tapi saat melihat pintu kamar Winwin masih tertutup, tiba-tiba ide jahil lewat di otaknya. Dengan langkah kecil, si bungsu Kim itu berjalan dan mengetuk pintu kamar Winwin.
"Winwin!" Katanya dengan suara yang dibuat-buat.
Tok tok tok tok tok
"Do you want to build a snowman~"
Tidak ada respon dari Winwin, gadis itu mengerutkan dahinya heran. Kemudian Ara mencoba sekali lagi.
Tok tok tok
"Winwin! Do you want to build a snowman?~"
"BERISIK LO ANOA!"
"Oke bye~" Ara tertawa geli. Kemudian lanjut turun untuk sarapan.
Dilihatnya Mama yang sedang menyiapkan sarapan, dan Papa yang yang baru saja keluar dari kamar dengan setelan rapi, serta jas yang dipegangnya.
"Pagi Mama! Pagi Papa!" Ara mencium pipi Mama dan Papa bergantian.
"Pagi-pagi udah siap aja, jadwal piket ya?" Tanya Papa. Ara hanya membalas dengan anggukan.
"Nih sarapan spesial buat yang mau piket dan mau rapat penting, nasi goreng kimchi spesial pake telor mata sapi." Mama meletakkan dua porsi nasi goreng buatannya di masing-masing orang terkasihnya.
"Thankyouu mamaa!!" Ara langsung melahap nasi goreng itu.
Setelah selesai dengan sarapannya, Ara meminum susu yang disiapkan Mama sambil membaca grup kelas yang heboh karena jam pertama nanti ada kuis matematika dadakan. Indah sekali, kan?
"Kapan sih hidup gue bebas dari matematika?" Gumam Ara.
Gadis itu mendengus kesal. Harinya harus dihiasi dengan soal matematika yang membuatnya mual.
Ara kembali meminum susunya dengan cepat dan─
"WINWIN!! BANGUNN!! KAMU GAK KULIAH?!" Teriak Mama tepat disebelah Ara membuatnya tersedak susu dan Papa yang hampir melempar koran hariannya.
"5 MENIT LAGI MAH," Ara masih batuk karena tersedak, dengan cepat Mama memberi air minum untuk meredakan batuk Ara.
"Ih Mama apaan sih teriak gitu! Kan Ara jadi kaget sampe keselek gini," Ucap Ara kesal sambil membersihkan sisa susu di sekitar mulutnya dengan tisu.
"Maaf maaf Mama gak tau hehe," Ara tidak mengindahkan perkataan istri dari Papa nya itu.
Jelas saja Ara masih kesal dengan Mama yang menyebabkan seragamnya kotor karena cipratan susu yang keluar dari mulutnya.
"Anak cantik gak boleh ngambek, nanti jodohnya takut loh!" Tapi Ara masih betah memasang wajah kusutnya.
"Nanti Mama traktir es krim deh~"
"Ok call!!"
Ingat? Ara selalu luluh dengan kata 'traktir'. Apalagi makanan.
.::.
"Sudah sampai tujuan, princess." Kata Papa kemudian menatap Ara yang duduk di sampingnya. Setelah mencium kedua pipi Papa, Ara mengadahkan tangannya di depan pria tampan itu.
"Apa?" Tanya Papa. Ara hanya tertawa kecil.
"Uang jajan tambahan dong, Pah~" Papa tersenyum kemudian mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]My Teacher My Boyfie | Lee Taeyong
FanfictionIni bukan tentang perjodohan atau pernikahan dini. Ini tentang perjuangan Ara mendapatkan cinta manusia siluman kulkas yang penuh liku dan luka. Start : 21 April ©syucims, 2020.