.: delapan :.

2.1K 235 25
                                    

Happy Reading!!!^^








Ting!

Satu pesan masuk di ponsel Ara.

Ara yang sedang asik maskeran langsung menyambar ponselnya dan melihat siapa yang mengirim pesan malam-malam begini.

Dari Jeno ternyata.

LeeJeno
Ra besok jd kan?

Aduh mampus, Ara lupa kalau ada janji dengan Jeno untuk kerja kelompok.

"Jadi gak ya? Tapi gue males banget astagaa,"

Ara kembali berpikir sambil merapikan sheet mask nya.

Ara Kim
Jadi!
Di rumah lo kan?

LeeJeno
Iya

Ara Kim
Jangan lupa makanan. Ok?😆

LeeJeno
Gampang itu mah

Ara Kim
Sip
Read.

Ting!

"Siapa lagi sih elah ngechat gue." Dengan malas Ara kembali membuka ponselnya.

Guanleen
Lusa lo sibuk gak?

Hadehhh.

"Emang Guanlin gak punya temen jalan lain apa selain gue?" Ara melempar ponselnya dan tidak membalas pesan dari Guanlin.

.::.

"Ara gue duluan!" Ucap Khaila dan diikuti oleh Herin di belakangnya. Mereka akan mengerjakan tugas kelompok di rumah Herin saja.

Kata Khaila biar dapat banyak camilan disana.

"Yuhuu! Hati-hati! Rin, jangan lupa ntar Khaila rem nya blong kalo liat makanan hahahahahaha."

"Kayak lo nggak aja!" Kemudian kedua manusia itu pergi.

Kebetulan Ara dapat kelompok dengan Jeno. Jadi hari ini mereka berencana mengerjakan tugas kelompok di rumah Jeno.

"Yuk, Ra." Ara mengangguk kemudian berjalan mengikuti Jeno menuju parkiran.

Jeno menyerahkan satu helm lagi yang ia bawa dari rumah dan diberikannya kepada Ara. Setelah memakai helm Ara terdiam sebentar.

Mata gadis Kim itu menatap motor Jeno yang tinggi di depan nya ini.

"Gak bisa naiknya ya?" Ara mengangguk. Walaupun Jeno sekarang sedang memakai helm full face, bisa dilihat dari matanya Jeno kini tengah tersenyum.

"Nih pake dulu." Jeno memberikan jaketnya kepada Ara. Alasan klise, ia tidak mau paha Ara terekspos karena rok seragam nya yang pendek.

"Sini pegangan," Ara menggengam tangan yang diulurkan oleh Jeno, dan naik ke jok penumpang walaupun agak kesulitan.

Setelah duduk dengan sempurna barulah motor Jeno meninggalkan area parkiran.

Jangan kira Ara akan memeluk Jeno saat menaiki motor ini. Tidak sama sekali.

Ara hanya memegang tas ransel Jeno agar tidak terjungkal kalau nanti tiba-tiba Jeno menaikkam kecepatan motornya.

[✔]My Teacher My Boyfie | Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang