.: dua puluh tiga :.

1.9K 222 31
                                    

Double update hari ini. Senang tidak?

Happy Reading!!!^^





Clang

Satu kaleng susu berhasil keluar dari vending machine. Tangan putih meraih kaleng susu itu dan menatapnya sebentar.

Kemudian kaki jenjang nya membawa tubuh jakung itu entah kemana, otak dan tubuhnya sedang tidak sinkron sekarang.

Dan akhirnya ia berhenti di koridor tempat berjejer nya loker milik siswa. Menatap seorang gadis yang tengah sibuk dengan beberapa kertas yang ada di dalam loker nya.

Itu Ara.

Gadis itu menoleh ke sisi kiri nya dan melihat ada Taeyong dengan setelan jas abu nya sedang berdiri 5 meter dari posisinya. Gadis itu mengalihkan netranya dan kembali membereskan beberapa kertas yang sudah tidak terpakai.

Sebuah kaleng susu terulur di depan wajahnya. Alisnya mengerut dan kembali melihat ke sisi kiri nya.

Taeyong masih ada di sini.

"Buat kamu."

Ara menutup pintu loker nya kasar dan langsung berbalik.

Belum sempat ia pergi dari situ tangan besar Taeyong menahan lengan nya yang terbalut jas almamater sekolah. Membuat gadis itu berbalik dan sialnya kembali menatap wajah yang ia benci itu.

Tangan kosong Ara langsung diisi dengan susu kaleng yang tadi Taeyong beli. Gadis itu menatap ke arah lain dan mendengus. Kemudian langsung pergi tanpa meninggalkan kata terima kasih atau semacamnya.

"Jaemin!!" Ara menghampiri cowok hobi ngardus bernama Jaemin itu dan langsung memberikan susu kaleng yang ia bawa tadi.

"Buat lo. Gue dikasih sama fans tadi," kemudian langsung pergi menghiraukan Jaemin yang memasang wajah terkejutnya.

"Kan aku gak bisa minum susu bebbbb!!!!"

Sementara Taeyong yang masih berdiri di depan loker Ara hanya menatap kejadian tadi dengan wajah tanpa ekspresi. Tapi tatapan nya saat ini sangat sulit untuk dibaca siapapun.

Cowok Lee itu menoleh ke sisi kiri nya dan menatap loker dengan nomor 119 itu. Kemudian pergi dengan langkah seperti biasa.

.::.

"Mah, pergi bentar." Kata Ara singkat lalu langsung pergi keluar rumah.

"Kemana?" Kata Mama sambil menutup majalah fashion nya dan menatap Ara yang ada di ambang pintu utama.

Ara berbalik dan menatap balik Mama, "Nyari buku buat persiapan ujian."

"Sama Jeno?"

Ara menggeleng. "Sendirian. Jeno ada acara."

"Ajakin Herin sama Khaila kek biar gak sendiri."

Lagi-lagi Ara menggeleng. "Mereka lagi sibuk juga."

Mama menaikkan sebelah alisnya.

"Gak bohong, kan?" namanya orang tua apalagi Mama, pasti tau anaknya sedang berbohong atau tidak.

Ara menghembuskan napasnya. Bagaimana pun ia tidak bisa berbohong apalagi sama wanita yang satu ini.

"Lagi pengen sendiri. Boleh kan?"

Mama menghampiri Ara dan menatap anaknya sebentar. Lalu mengelus rambut Ara lembut.

Akhir-akhir ini Ara sering sekali melamun, Irene tau apa dan siapa penyebabnya. Apapun yang Ara kerjakan selalu tidak tuntas. Kalau diajak pergi pun selalu menolak, kecuali dipaksa. Kecuali lagi dengan Jeno.

[✔]My Teacher My Boyfie | Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang