.: lima belas :.

2K 227 7
                                    

Triple nih!! Soalnya beneran se-seneng itu hehe

Happy Reading!!!^^








"Nitip gak? Apa mau ikut ke kantin?" Tanya Khaila setelah merapikan buku bekas pelajaran Bahasa Jerman tadi.

Ara yang baru saja mengeluarkan kumpulan soal matematika dan note book milik Jeno langsung menggeleng.

"Nggak. Duluan deh gak papa." Karena mereka berdua mulai terbiasa akhirnya mereka pergi ke kantin. Tentunya bersama hampir semua siswa kelas 12-7.

Pergi ke kantin sekelas sudah jadi kebiasaan sejak kelas 10. Rasanya akan kurang jika mereka pergi sendiri-sendiri. Kalau ada anak baru, mungkin mereka akan mengira kelas mereka akan mengadakan tawuran antarkelas di kantin.

Padahal tidak. Niat mereka hanya makan dan memoroti Chenle adalah misi utama mereka.

"Ayo Jen!"

Jeno yang baru saja membereskan bukunya langsung ditarik Ara menuju taman belakang. Selain dirumah mereka dan perpustakaan, taman belakang sekolah adalah satu tempat yang mereka gunakan untuk belajar.

Entah bisa dikatakan taman atau tidak karena memang tidak ada bangku disana. Hanya satu pohon ceri dan satu pohon mangga dengan tanah yang ditumbuhi dengan rumput hijau.

Seperti kemarin, Ara membawa satu kain yang lebar untuk dijadikan alas duduk dibawah pohon ceri.

Setelah melebarkan kain, Ara meletakkan tumpukan soal yang ia bawa dan mengeluarkan dua kotak bekal tidak lupa susu kaleng juga dari dalam paper bag.

"Bawa apa nih?" Kata Jeno sambil duduk di sebelah Ara.

"Onigiri mayo tuna pedas. Tadi Mama lagi mood buat beginian," Jeno hanya mengangguk dan langsung memeriksa kertas latihan soal yang sudah penuh dengan coretan jawaban.

Ara membuka masing-masing kotak bekal dan memberikan satu onigiri untuk Jeno. Entah terlalu fokus atau bagaimana, Jeno tidak merespon pemberian Ara.

"Jen?" Dengan mata yang masih fokus dengan jawaban Ara, Jeno membuka mulutnya sebagai kode minta disuapin.

Melihat itu Ara hanya memutar matanya malas dan mulai menyuapi Jeno.

"Manja amat." Jeno tersenyum disela mengunyahnya. Berasa orang pacaran beneran kalau begini terus.

"Sekali kali manja boleh kalii," lalu Jeno terkekeh.

"Yeu mau lo doang," cibir Ara. Lalu melirik kertas soalnya.

"Gimana? Ada yang salah gak?" Gadis itu kembali menyuapi Jeno yang mulutnya sudah kosong.

"Hm. Yang ini sama yang ini masih salah." Jeno mulai mencoret dengan jawaban benar di kertas soal Ara sambil terus mengunyah onigiri.

Karena Ara lapar juga, akhirnya gadis itu juga ikutan makan. Sambil terus melihat Jeno mengerjakan pembetulan agar paham.

"Aaa..." Jeno membuka mulut lahi karena mulutnya kosong lagi sambil terus fokus mengerjakan.

Ara kembali menyuapi Jeno, "itu kenapa bisa gitu deh?"

Lalu Jeno mulai menjelaskan jawaban soal itu perlahan agar Ara paham. Dan tentu saja tetap minta disuapin Ara. Hngg emang bisa banget deh modusnya.

"Ohh gituu..." Ara mengangguk pelan.

"Paham?"

"Nggak." Jawab Ara enteng membuat Jeno memejamkan matanya sebentar lalu kembali tersenyum. Terpaksa sih.

"Canda doang elahh. Paham gue, gak usah terpaksa senyum gitu." Kata Ara sambil mencolek lengan berotot Jeno.

"Udah ah istirahat dulu. Otak gue capek nih," Ara menyandarkan punggungnya di batang pohon ceri sambil memakan onigiri nya.

[✔]My Teacher My Boyfie | Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang