Happy Reading!!!^^
"Masa soal kelas 10 gini kalian gak bisa? Selama Bu SiEl ngajar kalian ngapain aja? Tidur? Mau jadi apa kalian soal gampang gini aja gak bisa?!"
Suasana kelas 12-7 lebih mencekam dari sebelumnya setelah Taeyong mengeluarkan amarahnya.
"Yeu itu mah kata bapak aja gampang. Kata saya mah susah banget," kata Mark dengan volume rendah yang ada di depan kelas setelah tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan Taeyong.
"Apa kamu bilang?" Tatapan Taeyong lebih mengintimidasi dari seekor elang saat ini. Mark yang ditatap seperti itu hanya menggeleng cepat.
"Nggak pak! Saya gak ngomong apa apa, beneran!" Mark masih saja menggeleng dan melambaikan kedua tangannya yang gemetar hebat itu.
"Keluar."
Hening.
"Saya bilang keluar! Atau kamu tidak usah ikut pelajaran saja sampai menjelang ujian!" Mark yang terlonjak kaget akhirnya keluar dengan langkah gontai.
"Siapa yang mau seperti dia juga? Saya persilahkan untuk keluar sekarang."
Kalau seperti ini terus Ara bisa stres sendiri. Memang G3 manusia satu ini.
Ganteng-Ganteng Galak.
Ara hendak mengangkat tangannya, tapi bentakan Taeyong kembali membuatnya terkejut.
"Kamu juga kamu keluar seperti si kribo?" Ara menggeleng sambil menutup matanya.
"Nggak pak, saya mau coba ngerjakan soalnya."
Lah?
Ara membuka matanya saat mendengar suara itu, "Jeno?"
Jeno berjalan dengan santainya menuju depan kelas dan menulis jawaban yang benar di papan tulis.
Ara yang masih belum terbiasa dengan perilaku Taeyong itu menuliskan catatan kecil untuk Khaila dengan gemetar.
Kayaknya gue gak jadi naksir Pak Taeyong deh. Galak banget asli! Bisa mati gue pacaran sama dia.
Khaila membalasnya dengan anggukan dan pergerakan mulut tanpa suara "Galak banget."
"Udah nih pak." Jeno meletakkan kembali boardmarker ke tempat semula lalu kembali duduk di bangkunya.
"Bagus." Lalu Taeyong menulis ─entahlah nilai tambahan mungkin? di kertas yang ada di depannya.
"Woah, jenius memang beda."
"Baik cukup sekian pelajaran hari ini. Jangan lupa kerjakan tugas yang saya berikan tadi. Saya permisi." Ucap Taeyong yang tentunya dengan tegas dan dengan wajah tanpa ekspresi nya, lalu bergegas untuk keluar.
"Astaga bisa stres gue kalo tiap minggu begini," Ucap Herin sambil memegang kepalanya yang pening.
.::.
"ARA BELIIN TAKOYAKI DONG!"
"Gak usah teriak kali, Kak. Gue ada di sini," Winwin hanya terkekeh.
"Beliin takoyaki dong~"
"Ogah. Jauh."
"Jauh pala lo. Orang depan perumahan doang lo bilang jauh,"
Kemudian Ara duduk di sebelah Winwin lalu merebut snack yang ada dipangkuan kakaknya itu.
"Kak, nih ya. Kalo mau jalan kesana itu membutuhkan lebih dari 10 langkah. Dan itu jauh banget, gak mau ah. Lo aja sana beli sendiri." Ara kembali memakan snack yang kini ada dipangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]My Teacher My Boyfie | Lee Taeyong
FanfictionIni bukan tentang perjodohan atau pernikahan dini. Ini tentang perjuangan Ara mendapatkan cinta manusia siluman kulkas yang penuh liku dan luka. Start : 21 April ©syucims, 2020.