Happy Reading!!!^^
Pagi ini gadis bermarga Kim itu hanya sendirian di ruang rawat inapnya. Papa Suho ada urusan mendadak di kantor. Sedangkan Mama menemani Winwin untuk bertemu dengan dosen pembimbingnya.
Karena kaki Winwin belum sembuh total, jadi apapun kegiatan nya harus dalam pengawasan Mama. Sesekali boleh lah manja sama Mama sendiri.
Ara menghembuskan napas malas sambil terus membolak-balikan halaman buku yang ia baca. Gadis itu benar-benar dilanda bosan sekarang.
Suara pintu yang terbuka, membuyarkan fokus Ara pada buku bacaan nya. Ternyata Dokter Jeffrey.
"Pagi Ara." Sapa Dokter Jeffrey sambil tersenyum.
Dimple nya pun ikut terlihat saat dokter yang masih tergolong muda itu tersenyum. Terlihat seperti dimple milik Jaehyun kalau dilihat sekilas.
"Pagi dok!" Walaupun tubuhnya lemas begini tapi semangat dan senyuman gadis itu tidak pernah luntur. Apalagi kalau sudah bertemu dengan yang bening seperti Dokter Jeffrey.
"Udah diminum kan obatnya?" Tanya dokter muda itu sambil memeriksa cairan infus dan kondisi Ara dibantu perawat yang ada di sebelahnya.
"Siap sudah dok!" Kemudian Ara tertawa kecil.
"Masih belum boleh pulang ya, dok? Saya bosen nih." Tanya Ara sambil mempoutkan bibirnya yang pucat.
Dokter Jeffrey yang tengah memeriksa tertawa kecil melihat tingkah pasien nya yang satu ini. Lalu cowok itu menggeleng.
"Di betahin bentar ya? Kalo Ara rutin minum obat pasti cepet sembuh!"
Ara yang mendengar itu hanya mengangguk lemas. Harus berapa lama lagi dirinya mendekam disini? Ara seperti tahanan saja, sungguh.
"Sebenernya Ara sakit apa sih dok? Lama bener perasaan di rumah sakitnya," baru juga tiga hari menginap di rumah sakit.
Dokter Jeffrey termenung sebentar. Lalu tidak lama kembali melayangkan senyum manisnya.
"Hasil lab nya belum rilis. Kalo udah rilis dokter kasih tau ya," awalnya Ara masih betah mengerucutkan bibirnya, tapi perlahan kepalanya mengangguk lemah.
Setelah selesai Dokter Jeffrey segera pergi bersama dua perawat cowok dan cewek yang selalu bersamanya.
Karena suasana kembali hening, Ara memutuskan untuk menonton TV saja. Tidak ada saluran yang menarik, bahkan channel kartun favorit Ara pun terlihat membosankan sekarang.
Pintu ruang inapnya terbuka. Karena matanya masih fokus dengan layar TV, jadi ia tidak tahu siapa yang datang.
Mungkin Dokter Jeffrey meninggalkan sesuatu.
"Dokter kok balik─ eh?" Bukan Dokter Jeffrey ternyata.
"Bapak ngapain disini?" Taeyong datang dengan sebuket bunga ditangan nya.
Jantung Ara berdetak kencang saat melihat Taeyong yang berjalan menghampiri ranjangnya. Sialan, kenapa jadi begini?
Bahkan jam istirahat makan siang belum mulai, kenapa cowok ini bisa ada disini?
"Beli semen." Ara memutar matanya malas dan mencoba untuk tidak peduli dengan keberadaan Taeyong.
Ekspresinya saja yang terlihat tidak peduli, padahal hati dan jantungnya sekarang sedang tawuran di dalam sana. Mungkin kalau jantungnya bisa berbicara, saat ini pasti ia berkata "woi ini kenapa gue jadi kejang-kejang sendiri?!"
Oke, abaikan.
"Ini buat kamu." Ara melirik dari ekor matanya.
"Taroh disitu, nanti biar suster aja yang pindahin ke vas bunga." Kata Ara sambil menunjuk meja nakas yang tidak jauh dari brankar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]My Teacher My Boyfie | Lee Taeyong
FanfictionIni bukan tentang perjodohan atau pernikahan dini. Ini tentang perjuangan Ara mendapatkan cinta manusia siluman kulkas yang penuh liku dan luka. Start : 21 April ©syucims, 2020.