Menghindar dari tatapan masyarakat adalah hal yang dilakukan oleh Chery. Setelah kejadian dimana dia melakukan kesalahan besar dalam hidupnya, nama dan wajahnya begitu dikenal. Ada hari ketika Chery tengah pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan makanan yang sudah habis di rumah Erlangga, tak ayal dia sering mendapat cibiran bahkan hinaan secara langsung.
Seperti saat ini, dia habis pulang dari pasar dengan keadaan sedikit tak rapi. Ada bekas tomat busuk di rambut juga bajunya. Dia memasuki rumah Erlangga yang nampak sepi karena memang hanya ada dia dan Erlangga yang menghuni rumah itu. Kedua orang tua Erlangga sibuk dengan urusan bisnis masing-masing.
Dia yang ingin ke dapur harus terhenti ketika matanya tak sengaja melihat Erlangga tengah meninju samsak di dekat kolam renangnya dengan brutal.
Chery berjalan pelan untuk melihat.
"Sialan lo, Rega! Kenapa lo harus kembali? Gue nggak terima! Aargh..."
Bug bug
Erlangga terduduk di lantai, kedua tangannya mengacak rambutnya kesal. Setelahnya tatapan cowok itu berubah sendu.
"Gue sedih lo nggak milih gue, San... Tapi gue juga bahagia ketika liat lo senyum penuh kebahagiaan pas sama Rega. Gue bisa apa?"
Chery melihat itu semua juga mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh Erlangga. Ternyata sesuka itu Erlangga kepada Sanaya.
"Apa ini kebiasaan lo? Nguntit gue?"
Chery terkejut ketika Erlangga sudah menjulang dihadapannya. Tatapan ketus itu kembali didapat oleh Chery.
"S-sorry, k-kalo gitu gue ke d-dapur dulu," Chery segera berbalik. Tapi tangannya tiba-tiba di tahan lalu ditarik hingga dia membentur dada tanpa kaos milik Erlangga.
Chery terhenyak. Erlangga memeluknya.
"Pinjem badan lo sebentar, gue capek banget." ucap Erlangga pelan sambil menyandarkan kepalanya di bahu Chery.
"T-tapi baju gue bau juga kotor Er," Chery mencoba mendorong Erlangga untuk menjauh.
Tetapi cowok itu malah memeluknya semakin erat."Dari dulu kan lo emang kotor. Udah diem." ucap Erlangga yang lagi-lagi memberikan luka tersendiri bagi Chery.
Cukup sudah dia diam selama ini, dia mendorong Erlangga hingga membuat cowok itu mundur agak jauh darinya. Chery menyeka air matanya yang mulai mengalir deras.
"Gue emang salah dan kotor Er, gue sadar kok. Lo nggak perlu perjelas lagi, gue tau lo juga benci banget sama gue karena kejadian itu." Chery sudah menangis sambil terisak.
Erlangga terdiam mendengar penuturan Chery. Dia hanya diam memandang Chery yang menangis di depannya.
"Tapi gue mohon banget sama lo, bisa nggak lo jaga omongan lo yang lama-kelamaan bisa ngebunuh gue secara perlahan." Chery menangkupkan tangannya masih dengan air matanya yang kian deras.
Chery sudah lelah terus dihina sana sini, nggak di sosmed nggak di nyata dia selalu di hina. Tidak ada yang mengerti posisinya seperti apa. Mungkin ini yang dinamakan karma untuknya, tapi ini terlalu kejam. Chery tak sekuat itu untuk menghadapi semua ini.
Chery menundukkan kepalanya masih dengan tangannya yang menangkup memohon kepada Erlangga.
"Gue moho–"
Mata Chery membelalak ketika dia merasakan benda kenyal menempel di bibirnya. Itu karena Erlangga yang datang mendekatinya dengan tiba-tiba lalu mengangkat dagunya dan–menciumnya.
Ketika tersadar, Chery pun mendorong Erlangga namun tidak cukup kuat karena Erlangga makin erat memeluk pinggangnya.
Chery hanya pasrah ketika Erlangga menciumnya. Dia hanya bisa memejamkan matanya sambil menangis dalam diam. Hatinya begitu sakit saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Husband
Teen FictionSpin-off dari MOH. Ketika sebuah pertemuan pasti akan ada perpisahan, memang begitulah siklus kehidupan. Hanya saja, kita tak tahu seberapa lama kita bersama orang yang kita temui sebelum perpisahan menjadi sebuah fakta bahwa semua tidak ada yang ke...