Rega malam ini tengah duduk di kursi yang tersedia di balkon hotel. Dia memandangi langit malam Semarang yang nampak cerah dengan hiasan bintang serta bulan.
Dia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul sepuluh malam. Tangannya terulur mengambil ponselnya yang dia letakkan di meja sebelahnya.
My beloved wife❤️
Dek
Rega menunggu pesan itu bercentang biru, mungkin saja Sanaya tengah menidurkan Raffa.
Dalem, Mas. Blm tdur kamu?
Rega tersenyum cerah kala Sanaya membalas pesannya.
Blm.
✅✅
Km jg blm tdr, knp?
✅✅Abis nidurin Raffa, td dia
rewel bngt ggara adik kmu😌Emg Skha ngpain?
✅✅Jnji mau bliin boneka barbie lgi,
tpi mlh g dibeliin. Tau sndri Raffa
kyk gmn klo brsngkutan sm
boneka barbie.Oh gtu. Blng k Rffa nnti,
klo aku yg bliin bnkanya.
✅✅Oke👌
Mas ...
Dalem dek, knp?
Kangen:( ...
Pdhl bru tga hri km prgiRega terkekeh, dia langsung menelpon Sanaya dan tentu saja langsung diangkat oleh Sanaya.
"Maassss, Assalamualaikum ... Gimana kamu disana? Nggak telat makan, kan? Masakannya enak nggak?"
Rega tersenyum diberonding pertanyaan oleh Sanaya.
"Waalaikumsalam Dek, alhamdulillah baik aku disini. Nggak telat makan kok, makanannya ga enak kalo boleh jujur."
"Serius? Yaudah kalo gitu kamu pulang aja, nanti aku masakin yang enak-enak,"
"Ya mana boleh aku pulang gitu aja, tunggu aja ya sayang ... Kalo kangen kan bisa telpon."
Rega berdiri dari duduknya, dia melirik sekilas Raksi yang tengah rebahan sambil senyam-senyum menatap layar ponselnya. Entah sedang menonton bokep atau sedang vidcall dengan Revi, yang jelas Rega tidak peduli.
"Oooh gitu ... Yaudah,"
"Jangan kesel dong, nanti kamu keriput loh!"
"Nggak peduli, mau keriput atau nggak, aku nggak urus."
Rega terkekeh.
"Sini sini Mas peluk, biar setan keselnya ilang,"
"Dih, apa banget deh! Mana ada setan kesel,"
"Ada, itu buktinya kamu lagi kesel. Padahal aku kan nggak lagi buat kamu kesel,"
"...."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Precious Husband
Ficção AdolescenteSpin-off dari MOH. Ketika sebuah pertemuan pasti akan ada perpisahan, memang begitulah siklus kehidupan. Hanya saja, kita tak tahu seberapa lama kita bersama orang yang kita temui sebelum perpisahan menjadi sebuah fakta bahwa semua tidak ada yang ke...