[2] Perlindungan

255 34 13
                                    

HALOO SEMUANYA 👋👋👋

WELCOME TO APRIL🌈

GIMANA KABARNYA??

KEEP READING IT 😉!

-NovaLea-

Di siang yang terik ini, Valea duduk di halte untuk menunggu angkutan umu.

Biasanya,bia selalu memesan ojek online, namun hari ini ia sedang ingin menaiki angkot.

Sudah 5 menit ia menunggu, namun belum ada angkot kosong yang lewat. Ia mendengarkan musik lewat earphone-  nya untuk mengurangi rasa bosan.

"Woi anak Cempaka tuh." ujar cowok berseragam SMA yang sedang berdiam diri di warung seberang jalan.

"Mana?" tanya yang satunya lagi.

"Tuh di halte." tunjuk nya pada Valea.

Cowok itu keluar dari warung kemudian menjalankan motornya menuju halte.

"Ehh, Neng cantik. Anak cempaka ya?" tanya cowok dengan rambut gondrong.

Valea yang tersadar ada kedatangan orang lain pun segera melepaskan earphone -nya dan menoleh ke arah dua cowok tadi.

"Mau ngapain lo?" tanya Valea. Ia langsung berdiri dari duduknya karena ia mengenal salah satu dari mereka.

Sergio. Cowok berperawakan tinggi kurus. Si ketua geng Vatar. Musuh bebuyutan Ravella.

"Jangan galak-galak." ujar Sergio sambil duduk di kursi halte.

"Eh lo jangan macem-macem ya!" kata Valea sambil menjauh dari Sergio.

"Sekarang, Nald." perintah Sergio pada temannya.

"Oke."

"Anak cempaka ada di sini bareng gue sama Sergio." ucap Ronald saat telfon sudah tersambung.

"..."

"Lo dateng ke halte seberang pasar sendirian, terus ngaku kalau Ravella kalah dari Vatar." ucapnya sambil menyeringai.

"..."

Ronald memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak lalu ber tos ria dengan Sergio.

Valea berancang-ancang untuk pergi, namun Sergio menahannya.

"Tenang kita berdua kagak bakalan macem-macem sama lo, diem aja tunggu seseorang dateng." ujar Sergio saat melihat kepanikan tercetak jelas di wajah Valea.

***

"LUNA! LUNA!" teriak Rio di depan kelas saat bel pulang sudah berbunyi.

Yang merasa terpanggil pun menolehkan kepalanya ke belakang, ia hanya mendengus kasar.

"Balik bareng gue yuk." ajak Rio ketika sudah sampai di hadapan Luna.

"Ngga Yo, gue balik bareng Caca." ujar Luna sambil melirik seorang perempuan di sampingnya.

"Udahlah Lun, kasian si Rio ditolak mulu." bisik Caca tepat di telinga kanan Luna.

NovaLeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang