[13] Trauma masa lalu

149 11 0
                                    

Happy reading ~

Hati-hati ketemu si typo

Vote nya jangan lupa🤗

-NovaLea-

Jangan jadikan masa lalu sebagai alasan untuk menyerah pada keadaan dan tetap stuck di satu titik. Tapi, jadikanlah masa lalu sebagai pembelajaran untuk masa yang akan datang.

_______________

Sepulang belajar dari rumah Valea, Nova menyusul teman-temannya yang masih berkumpul di WBS.

"Apa kabar bang Jay? Udah lama gak ketemu" ujar Nova sambil ber- high five bersama Sanjaya. Ketua Ravella angkatan sembilan.

"Baik. Gue pusing bener dah, harus ikut bimbel sana-sini. Makanya gak sempet buat mampir" ujar Sanjaya sambil terkekeh.

"Ceilah, sibuk nih bang ceritanya?" tanya Rendi --- Anggota Ravella angkatan sebelas.

"Ya, gitulah" jawabnya sambil mengangkat kedua bahunya.

Walaupun mereka semua berbeda angkatan, tetapi mereka punya sikap gampang akrab. Jadi tidak susah untuk bersosialisasi.

"Sep, kenapa sih lo bisa sepinter itu?" tanya Sanjaya pada adik kelas paling pendiam-nya.

"Gak usah ditanya lagi bang, orang dia emang hobi banget sama yang namanya belajar. Ya gak Sep?" ujar Nova bangga pada temannya yang satu itu.

"Lo emang seneng belajar dari kecil apa gimana?" tanya Sanjaya lagi.

"Awalnya gue juga gampang bosen kalo liat buku. Tapi, gue coba buat lebih giat lagi, lebih serius, dan gak main-main" ujar Septa sambil tersenyum tipis.

"Selain itu ada?" tanya Fahri.

"Banyak-banyak berdoa sama yang di atas" tambah Septa membuat Nova, Sanjaya, Fahri, dan Rendi mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Gue cuma pengen bikin orang tua gue bahagia dan gak ngerasa gagal karena udah ngedidik gue," tambah Septa membuat keempat pemuda itu tersenyum tipis.

Deringan ponsel membuat semuanya saling menoleh.

"Gue balik duluan, gapapa kan? mau nganter ibu negara dulu," ujar Sanjaya setelah membaca pesan dari aplikasi hijaunya.

"Ya udah bang. Gapapa kali, sans aja. Makasih udah nyempetin waktunya buat datang ke sini," ujar Nova sambil menepuk pundak kakak kelasnya itu.

"Sama-sama. Kalo gitu, gue duluan," ujar Sanjaya sambil ber-tos ria dengan seluruh anggota.

Setelahnya, ia  pun menaiki motornya dan menjalankannya sampai motornya menghilang di balik tikungan.

"Nov," panggil Fahri.

"Hmm" sahut Nova tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

Merasa kakak kelasnya akan mengobrol serius, Rendi pun pamit untuk menghampiri anggota lain yang sedang duduk di warung Bu Surti.

"Gue ke sana dulu ya bang," pamitnya lalu berjalan meninggalkan mereka bertiga --- Nova, Septa dan Fahri.

"Iya," sahut ketiganya.

NovaLeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang