Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara menekan tombol bintang di pojok kiri bawah 👇🏻
Happy reading ^^
-NovaLea-
Valea. Perempuan dengan ciri khas bando abu-abunya itu mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kantin.
Hanya ada beberapa siswa. Masih sepi karena bel istirahat belum berbunyi.
Kaki kecilnya melangkah cepat ke arah salah satu kedai di jajaran kanan. Tak perlu lama menunggu, sepiring batagor sudah ia dapatkan.
Valea duduk di meja paling sudut. Dekat dengan pintu masuk kantin.
Ia memakan batagornya dengan tenang sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang membelai wajahnya. Me- refresh otak yang baru saja ia gunakan untuk mengerjakan ulangan harian Kimia yang luar biasa menyulitkan.
Dirinya bisa istirahat terlebih dahulu karena bisa mengerjakan ulangannya dengan cepat. Sedangkan ketiga temannya, masih terjebak di dalam kelas dan masih disuguhi oleh deretan soal yang memusingkan.
"Masih belum bel juga." gumamnya sambil melirik arlojinya yang masih menunjukkan pukul 09.10.
Membuka segel air mineralnya kemudian meneguknya beberapa kali.
"Bosen banget gue," kesalnya begitu batagornya sudah habis.
Menghela nafasnya kemudian mengambil ponsel dari saku bajunya. Tidak ada yang menarik perhatiannya. Gadis itu membuka aplikasi secara random kemudian mengembalikannya lagi. Terus saja secara berulang-ulang.
"Kemarin waktu si Risa jatuh, Nova keliatannya panik banget. Lo juga ngerasa gak sih?"
Ucapan seorang siswi dari arah meja tengah menarik perhatian Valea. Gadis itu langsung melirik dua orang siswi yang duduk membelakanginya.
"Iyalah. Keliatan banget khawatirnya. Kemarin Nova juga ikut kan ke klinik-nya? Feeling gue sih Nova emang suka sama Risa,"
Valea mengernyitkan dahinya. Nova ikut ke klinik? Gadis itu memang diam. Tapi ia menajamkan pendengarannya untuk mendengar lebih jelas.
"Pasti lah. Gak mungkin banget Nova gak baper sama Risa. Diperjuangin dari awal masuk sampai sekarang." ujar perempuan berambut ikal seraya berdecak kagum. Kagum terhadap Risa yang memperjuangkan Nova.
"Terus katanya bokap sama nyokap nya Risa percayain Risa sama Nova. Mereka mau Nova selalu jagain si Risa. Seneng banget pasti!"
Valea dapat merasakan bahwa kedua perempuan itu membicarakan Nova dan Risa dengan sangat excited. Seolah mendukung kedua remaja itu untuk bersatu.
"Gue nge- ship banget sama mereka berdua. Ceweknya cantik cowoknya cakep. Beneran serasi sih. Apalagi bokapnya Risa sama Nova itu partner bisnis. Pasti langsung dikasih restu lah!"
Valea meneguk minumannya dengan cepat. Setelahnya, ia pun menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya.
Rasa tidak percaya dirinya mulai muncul ke permukaan ketika mendengar obrolan dua siswi tadi. Gadis itu bukan tipikal orang yang bisa mengabaikan ujaran orang lain. Pasti kepikiran terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
NovaLea
Roman pour Adolescents[REVISI] Nova Pradipta Bagaskara dan Valea Shabita Maheswari. Berawal dari pertemuan keduanya yang tidak disengaja, saling mengenal satu sama lain, dan tanpa disangka salah satu darinya memiliki perasaan lebih dari seorang teman. Kisah seorang ketua...