Happy reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak ^^
-NovaLea-
"Jadi, bagaimana bisa putri saya ada sama kamu?" tanya Rizal pada Nova yang sudah duduk di hadapannya.
Nova menghela nafasnya perlahan kemudian mengangkat pandangannya. Sejak pertama kali melihat wajah Rizal, Nova sudah banyak menemukan persamaan Valea dengan ayahnya itu.
"Tadi Hana kasih tau Nova kalo Valea belum pulang-pulang. Awalnya, Nova mau ke sini buat pastiin dulu. Tapi, waktu di Jalan Venus, Nova denger suara orang minta tolong. Dan ternyata, ada orang yang sengaja bawa Valea ke salah satu rumah kosong di perumahan ini," Nova menjelaskan sedetail-detailnya. Kalimat terakhir yang laki-laki itu ucapkan membuat ketiga orang itu menegang seketika.
"Jadi, maksud kamu ada orang yang berniat jahat sama Valea?" tanya Anita pada Nova.
"Nova gak tau pasti apa maksud orang itu, soalnya tadi dia langsung kabur," sahut Nova sopan.
Sehan menghela nafasnya kemudian berujar, "ini semua gara-gara Sehan. Kalo aja tadi Sehan nyempetin waktu buat jemput Valea di sekolah, kejadiannya gak bakalan kayak gini," Raut wajahnya terlihat merasa bersalah.
"Ini bukan salah siapa-siapa. Ini hanya kecelakaan," ujar Rizal bijak.
"Terimakasih kamu sudah menolong putri saya, saya gak tau lagi kalau kamu gak menemukan Valea," ujar Rizal pada Nova.
"Sama-sama om," jawab Nova sambil menganggukkan kepalanya perlahan.
"Ayo diminum dulu, Nova," ujar Anita mempersilahkan Nova meminum teh manis hangat yang telah disiapkannya barusan.
Nova mengangguk kecil kemudian menyeruput teh dalam mug putih tersebut.
"Memangnya Hana telfon waktu kamu lagi dimana?" tanya Anita ketika Nova menyimpan mugnya kembali di atas meja.
"Tadi Nova lagi nongkrong sama temen, jadi sekalian langsung kesini," jawab Nova.
"Jadi ganggu dong," ujar Anita lagi.
"Enggak kok tan, enggak ganggu sama sekali," Nova menjawab dengan senyuman yang terpatri di wajahnya.
"Kalau gitu Nova pamit pulang dulu," pamit Nova sambil beranjak dari duduknya.
"Mau langsung pulang?" tanya Sehan sambil beranjak juga dari duduknya.
"Iya bang," jawab Nova.
"Nova permisi dulu om, tante," pamit Nova sambil menghampiri Anita dan Rizal untuk bersalaman.
"Bang, pulang dulu," pamitnya pada Sehan.
"Assalamualaikum" ujar Nova pada Rizal dan Anita.
"Waaalaikumsalam," sahut ketiganya.
"Hati-hati," pesan Anita yang dibalas anggukan oleh Nova.
"Ayo gue anter," ujar Sehan sambil mengikuti Nova dari belakang.
"Oh iya bang, itu tadi lutut sama sikunya Valea berdarah. Tolong ingetin Valea buat obatin lukanya ya, takutnya dia kelupaan," ujar Nova pada Sehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NovaLea
Teen Fiction[REVISI] Nova Pradipta Bagaskara dan Valea Shabita Maheswari. Berawal dari pertemuan keduanya yang tidak disengaja, saling mengenal satu sama lain, dan tanpa disangka salah satu darinya memiliki perasaan lebih dari seorang teman. Kisah seorang ketua...