[33] Pelaku sebenarnya

67 7 29
                                    

Happy reading 🍒

Jangan lupa vote 👁️👄👁️

-NovaLea-

Titik tertinggi mencintai itu ketika kita bisa merelakannya untuk seseorang yang membuat dia bahagia.

Setelah selesai memakan lontong sayur bersama Nova, Valea berpamitan untuk kembali ke kelas lebih dulu.

Awalnya, Nova berniat untuk mengantarkan gadis itu, tapi Valea menolaknya. Valea tidak mau teman-teman Nova menganggapnya berlebihan, masa ke kelas saja harus diantar?

Keadaan kelas sangat hening ketika Valea masuk ke dalam kelas. Seisi kelas memusatkan atensinya pada Valea.

Valea berdehem kemudian bertanya, "kalian kenapa?"

"Gapapa," sahut Dhea sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kalian marah sama gue?" tanya Valea sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Enggak!" sahut semuanya serempak.

"Ya udah," ujar Valea cuek.

Setelahnya, ia pun melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya.

"Ya udah doang?" tanya Aksa tak percaya.

Valea mengernyitkan dahinya, tidak mengerti.

"Terus gue harus gimana?" tanya Valea sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal sama sekali.

"Lo minta maaf kek, apa kek," ujar Aksa dengan wajah masam.

"Kenapa gue harus minta maaf?" tanya Valea semakin bingung.

"Gara-gara lo bilang mau traktir, kita jadi gak ke kantin," sahut Kenzo sambil berdecak nyaring.

"Gue gak ngelarang kalian buat ke kantin," balas Valea tak mau kalah.

"Tapi kan, tadi lo bilang 'kalian tunggu aja di sini, duduk manis'. Ya udah kita duduk manis di sini. Eh ternyata lo ngasih permen susu, gue kira mau ngasih makanan berat," ujar Aksa lesu.

"Batu?" tanya Valea sadis.

"Gak gitu juga, maksudnya yang lebih bergizi dikit kek," timpal Aksa sewot.

"Heh! Bersyukur dong! Tiga loli Milkita setara dengan seratus dua puluh kalori," ujar Valea setengah berteriak.

"Tapi kan-"

"Berisik Aksa! Kalo lo gak mau, sini balikin!" sela Valea kesal.

Udah dikasih bukannya bersyukur, malah ngomel-ngomel. Nyebelin banget.

"Enak aja! Gak boleh dong," balas Aksa cepat.

"Makanya diem! Jangan protes terus,"

"Balik sekolah minta traktiran sama Nova mantap tuh kayaknya," gumam Dhea menyuarakan idenya.

Valea yang mendengar gumaman Dhea langsung menolehkan wajahnya ke arah gadis itu, memastikan bahwa dirinya tidak salah dengar.

NovaLeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang