Jangan lupa tinggalkan jejak ^^
Btw, kesel gak liat judulnya? wkwk
-NovaLea-
Semua murid langsung berhamburan menuju bangkunya masing-masing begitu Pak Ramdan memasuki kelas.
Pak Ramdan menduduki kursinya kemudian membuka buku absensi dan mengambil bolpoin yang terletak di dalam tempat pensil milik kelas XI IPS-2.
Setelahnya, ia mengisi absensi sesuai buku agenda yang telah diisi oleh guru di jam pelajaran pertama, Bu Tari.
"Sakit apa, Adrian?" tanya Pak Ramdan sambil membuka amplop putih yang berisi surat keterangan dari Adrian Syahputra.
"Sakit hati, Pak. Diputusin Caca," celetuk Rio membuat Caca memberikan tatapan tajamnya kepada lelaki itu.
Pak Ramdan menyimpan kembali amplop putih tadi ke tempat semula. Di dalam map plastik resleting yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku agenda kelas dan satu tempat pensil yang berisi berbagai macam alat tulis.
"Kamu pacaran sama Adrian, Ca?" tanya Pak Ramdan sambil mengangkat pandangannya.
"Enggak Pak! Jangan percaya sama Rio! Musyrik," balas Caca tak terima dituduh sebagai pacar seorang Adrian Syahputra.
"Wah! Durhaka banget lo jadi pacar. Kasian banget Adrian gak dianggap," Marcel ikut berujar sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Apaan sih lo! Siapa juga yang pacaran sama Adrian?!" Caca bertanya dengan nada yang naik satu oktaf.
Marcel dan Rio saling melirik kemudian tertawa puas. Sepertinya Caca sudah tersulut emosi.
"Lo lah! Masa gue," balas Marcel sambil tersenyum tengil.
"Bisa gak sih gak usah nyebelin?! Ganggu banget tau gak?"
"Lo manusia Ca, bukan tanah. Jadi jangan erosi," Rio menjawab sambil mencuri-curi pandang kepada gadis yang duduk di sebelah Caca, siapa lagi kalau bukan Luna.
"Sudah-sudah!" lerai Pak Ramdan sembari menghela nafasnya.
Caca hanya mengumpat dalam hati, kesal kepada kedua makhluk yang selalu saja merecoki harinya.
Sebenarnya, Rio merecoki Caca hanya untuk mencari perhatian dari Luna. Berbeda dengan Marcel yang memang hobi sekali menjahili teman-teman sekelasnya.
"Minggu kemarin kita sudah mempelajari teknik-teknik bola voli. Jadi, hari ini kita praktek,"
Pak Ramdan melirik jam tangannya kemudian berucap, "saya tunggu di lapang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
NovaLea
Teen Fiction[REVISI] Nova Pradipta Bagaskara dan Valea Shabita Maheswari. Berawal dari pertemuan keduanya yang tidak disengaja, saling mengenal satu sama lain, dan tanpa disangka salah satu darinya memiliki perasaan lebih dari seorang teman. Kisah seorang ketua...