[5] Ruang musik

140 21 2
                                    

HAPPY READING :*

Maaf kalo ketemu sama si typo 😬

-NovaLea-

Kring..kring..

Suara deringan yang berasal dari jam weker di atas nakas terus saja berbunyi. Suaranya yang sangat nyaring membuat di empunya membuka kelopak matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk.

06.50

Laki-laki bercodet tersebut membelalakkan matanya saking terkejutnya.

Ia segera menyambar handuk dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Secepat kilat ia telah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit dari pinggang sampai lututnya. Jangan lupakan juga rambutnya yang masih basah karena belum sempat ia keringkan.

Segera ia mengambil seragam sekolah dan memakainya dengan terburu-buru. Setelah semuanya selesai, ia segera menyambar tas, kunci motor, juga sepatunya.

Saat keluar kamar, keadaan yang pertama ia lihat adalah sepi. Kakaknya pasti sudah berangkat ke kampus, maminya fokus di butik, dan papinya fokus berkutat dengan dokumen-dokumen yang menurutnya lebih penting daripada anaknya sendiri. Tapi, kemana asisten rumah tangganya?

Tak mau ambil pusing, ia segera berlari ke luar rumah dan  menstrater motor dari garasi lalu menancap gas keluar dari perumahan.

Jalanan tidak terlalu padat, karena anak sekolah, pekerja yang berangkat kantor, dan ibu-ibu yang biasa pergi ke pasar biasanya pergi pagi sekali.

Tanpa perlu banyak menyalip, ia menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.

Tak butuh waktu lama, ia sudah sampai di depan SMA Cempaka. Gerbang abu-abu yang menjulang tinggi itu telah tertutup rapat.

Para siswa-siswi yang sedang melaksanakan upacara menolehkan wajahnya ke arah Nova karena suara bising dari motor ninjanya.

"Mang, bukain dong gerbangnya" pinta Nova sambil melepaskan helm full face-nya.

"Aduh, gak bisa atuh, nanti saya yang dimarahin pak Bambang," jawab mang Eri sambil menyebutkan nama salah satu guru galak SMA Cempaka.

"Sekali ini aja mang, ntar gak lagi deh" pintanya sekali lagi.

Belum sempat mang Eri menjawab, Pak Bambang (guru BK selain Bu Rini) sudah ada di hadapan Nova sambil berkacak pinggang.

"Kamu lagi?" tanyanya sambil menggelengkan kepala. Tak habis pikir dengan siswa di hadapannya ini.

Sementara Nova hanya datar-datar saja tanpa membalas ucapan guru dihadapannya itu.

"Buka gerbangnya, mang," titah pak Bambang yang dibalas anggukan oleh mang Eri.

Setelah gerbang dibuka, Nova segera melajukan motornya menuju parkiran. Sementara pak Bambang sudah menunggunya di depan siswa-siswi yang sedang berbaris rapi.

"Nova, sini kamu!" titah pak Bambang tegas.

Nova hanya menurut saja ketika pak Bambangan menyuruhnya. Lagi-lagi, ia menjadi pusat perhatian.

NovaLeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang