Walau awan mendung, belum tentu hujan begitulah kata orang orang. Tapi untuk sekarang kata itu tidak berlaku lagi. Baru juga jam setengah tujuh, hujan sudah turun, Acha yang baru saja keluar dari rumahnya mengeluh melihat banyaknya air yang turun di depan rumahnya. Acha masuk lagi ke dalam rumahnya untuk mengambil payung. Tapi baru juga selangkah, hp Acha bergetar di tangannya. Melihat nama Fahri di layar hp nya ia langsung angkat tanpa menunggu lama-lama lagi.
"Hallo, Ri. Kenapa?"
"Gue di depan rumah lo." Acha langsung menajamkan penglihatannya. Cepat-cepat Acha mengambil payung yang berada di samping pintu. Acha membuka payung itu, dan berlari kecil ke arah mobil Fahri yang sudah terparkir di depan pagar rumah Acha.
"Ada apa?"
"Berangkat bareng, yuk." Acha membalikan kebelakang melihat mobilnya yang belum ia panasin itu. Acha gak mau ambil risiko kalau ia terlambat ke sekolah. Acha berlari memutar mobil Fahri dan masuk ke dalam di kursi penumpang samping Fahri.
"Payungnya letak di belakang aja. Cha," ujar Fahri langsung menjalankan mobilnya menuju sekolah.
***
Kedatangan Acha dengan Fahri membuat sekolah gempar. Jarang-jarang Acha datang seorang cowok selain Sastria. Sastria yang melihat Acha dari pos satpam sekolahannya, merasa desiran aneh di dalam tubuhnya. Muka Sastria dengan cepat berubah menjadi merah. Sastria yang sengaja berada di sana untuk berteduh dan menunggu Acha. Ia langsung menerobos hujan dengan berlari ke kelasnya.
Semua orang melihat sastria yang berlari di bawah guyuran hujan, teriak histeris. Cewek-cewek baik yang senior maupun yang junior.
Sastria mengibas rambutnya di luar kelas sebelum ia masuk.
***
"Cha, tunggu."
"Kenapa?" tidak ada jawaban dari Fahri. Acha hanya melihat Fahri keluar dari mobilnya, dan membuka pintu belakang mengambil payung yang Acha bawa dari rumahnya. Fahri membukakan pintu untuk Acha.
"Yuk." Acha hanya bisa tersenyum melihat tingkah Fahri yang menurutnya berubah drastis. Acha merasa canggung berada di samping Fahri, mereka berdua menjadi pusat perhatian siswa-siswi SMA Dharma.
"Ri, jangan kayak gini lah. Gue gak enak di lihat sama anak-anak." Acha melepaskan tangan Fahri dari bahunya. Acha yang melihat bentar lagi ia sampai di koridor. Ia berlari untuk berjauhan dari Fahri, dan gosip-gosip yang tidak sedap di tangkap oleh telinga nya.
"Ri, gue duluan ya. Ada keperluan." Fahri hanya mengangguk menjawab Acha.
Mungkin tidak sekarang, aku akan tunggu sampai hatimu menjadi milikku.
***
Tumben-tumbennya Acha berada di dalam kelas dari pagi sampai bel istirahat pun ia berada di kelas. Sudah beberapa orang mengajak Acha untuk keluar, tetapi Acha menolak, dan tinggal Acha sendirian di dalam kelas.
Acha di dalam kelas merasa ada yang melihat dirinya, Acha mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas yang sepi itu. Acha terkejut melihat Fahri berdiri di ambang pintu.
"Kenapa, Cha?" Fahri melangkahkan kakinya mendekat ke arah tempat duduk Acha. Acha hanya menggeleng dan kembali menulis sesuatu di buku kecil.
"Lo nggak ganti baju, Cha?"
"Bentar lagi," jawab Acha masih menulis kata per kata menjadi sebuah kalimat mewakili dirinya untuk seseorang yang telah di kecewakan oleh keluarganya.
"Oke gue tinggalnya. Lima menit lo udah ada di lapangan" Acha hanya mengangguk tanpa melihat lawan bicaranya.
Hari-hari ini benar-benar membuat orang pada berubah, orang yang malas masuk kelas menjadi rajin, orang yang tidak pernah ikut pelajaran menjadi ikut dan rajin.
Kadang kebiasaan buruk bisa menjadi baik karena ada penyemangat dan seseorang yang ingin kita lihat.
Acha merobek kertas kecil yang barusan ia tulis di buku kecil. Acha melipat kertas itu dan memasukan ke saku bajunya. Acha meletakkan buku kecil itu di dalam laci mejanya. Acha mengambil baju olahraganya, dan pergi ke toilet untuk berganti pakaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOLIPOP [END]
Teen Fiction'Dari keinginan, berubah menjadi keposesifan. Dari keinsengan, berubah menjadi kebiasaan.' Sabila Anastasya - Acha, cewek yang mempunyai senyum manis, semanis lolipop itu. Menjadi siswi baru yang begitu onar di SMA Dharma. Tidak ada kejadian yang ti...