LOLIPOP 43 ✔️

26 5 0
                                    

Fahri yang melihat Acha pergi begitu saja. Ia marah dan tak berdaya untuk mengejar Acha lagi. Teman-teman Fahri membawa Fahri ke warung Bu Jam untuk mengobati luka-lukanya.

Bu Jam dan Sara yang sedang mengobrol ringan di warung itu. terkejut melihat keadaan Fahri sekarang ini.

"Fahri, lo kenapa?" tanya Sara langsung duduk di samping Fahri, ia sedih melihat luka Fahri yang terlihat parah di wajahnya itu.

Sara langsung menggeser tubuh temannya dan masuk ke dalam warung Bu Jam untuk mengambil kotak P3K. Sara mengoles luka Fahri dengan hati-hati.

"Ets... perih Sar."

"Tahan bentar. Kalau nggak di obati bisa infeksi."

"Kenapa bisa kayak gini?" Tanya dengan penasaran.

"Salah paham doang," jawab Fahri dengan santai. Ia tidak mau bercerita panjang, karena bibirnya sekarang ini sedang perih sekali.

"Eh Ram, makasih ya lo udah bantu gue cari kelakuan si bangsat itu."

"Sama-sama bro," ucap Rama yang berdiri di belakang Sara.

"Gue boleh minta tolong lagi nggak?"

"Lo cari dia. kita bawa sama-sama ke Acha. Gue nggak mau ke salah pahaman ini berlanjut terus."

"Lo kayak gini jadi karena Acha? Terus lo masih mikirin dia?"

"Sar, dia nggak salah. Dia hanya korban."

"Tapi lo juga korban, Ri. Gara-gara dia lo kayak gini." Fahri hanya bisa diam, kalau Sara sudah mengomel.

"Dan lo juga udah berusaha seperti ini, dan dia masih nggak percaya sama lo," lanjut Sara dengan omelan nya.

"Sar-Sar namanya Fahri lagi jatuh cinta. Jadi biasalah," ujar salah satu teman Fahri yang merasa suka melihat bos nya kena omel dengan Sara.

"Cinta ya cinta, tapi nggak sampai bego kayak gini. Lo rela babak belur demi dia," kesal Sara menekan kuat kapas ke luka Fahri.

***

Di sisi lain tempat tersembunyi yang tidak ada satu orang pun lewat di sana. Cewek itu sangat bahagia melihat kekacauan yang barusan terjadi di sekolah ini. Ia berdiri saat seorang cowok datang dengan ekspresi biasanya, tidak senang dan tidak kusut.

"Kerja bagus, lo pastikan jangan terlalu cepat mereka mendapatkan Chiko. Kita bermain-main aja terlebih dahulu."

"Ini tugas lo selanjutnya." Cewek itu memberi kertas yang di lipat dan itu sudah terdapat tugas untuk cowok itu.

"Ekspresi lo itu, tetap seperti itu agar yang lain tidak curiga."

***

"Sar!"

"Iya Ram. Ada apa?" Sara tersadar dari lamunannya

"Lo kok diam terus?"

"Gue lagi mikiran Fahri yang goblok itu."

"Hmm. Bisa-bisanya ya lo lagi jalan sama gue, lo mikirin cowok lain."

"Ram dia sahabat gue."

"Gue tau. Tapi ya jangan gini juga Sar. Gue pacar lo."

"Lo ngak bisa ngerti sedikit apa. Gue lagi pusing ni."

"Terserah lo lah, Sar."

"Terserah gue? Oke, gue mau putus." Rama terdiam. Ia tidak mengerti dengan keadaan hati Sara sekarang ini. Rama mengejar Sara yang sudah keluae dari cafe. Rama menarik tangan Sara untuk membicarakan ini semua dengan baik-baik. Jujur, dirinya belum siap untuk putus dengan Sara.

"Apalagi, Ram. Gue nggak bisa bohongin hati gue lagi."

"Lo masih sayang sama dia?" Sara mengangguk, Rama langsung melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Sara.

"Jadi selama ini, lo jadikan gue pelampiasan?" Sara bungkam. Sejujurnya ia sayang juga kepada Rama. Tetapi sayang dia kepada Fahri jauh lebih besar daripada sayang dia ke Rama.

"Oke." Rama kembali ke meja mereka, mengambil kunci motornya dan jaketnya. Ia pergi keluar melewati Sara begitu saja yang masih terdiam di luar sana.

LOLIPOP [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang