LOLIPOP 39 ✔️

24 9 0
                                    

Jam istirahat, Acha keluar dari kelasnya. Ia merasa lega untung saja ia tidak jadi ulangan susulan dengan pak bot.

Kerah baju Acha di tarik seseorang dari belakang.

"Mau kemana lo?" ucap Chiko masih memegang kerah baju Acha.

"Ih lepas bego, tercekik gue ni." Acha memukul tangan Chiko agar melepaskan tangannya dari kerah bajunya.

"Hukuman lo belum selesai. Sekarang ikut gue." Chiko melepaskan tangannya dari kerah baju Acha dan menarik tangan Acha untuk kembali lagi ke lapangan. Tapi kali ini mereka berdua menuju lapangan dekat kantin.

Acha melihat sekeliling, orang-orang pada melihat dirinya dan Chiko di tengah lapangan.

"Kok lo bawa gue ke sini? Lo mau buat gue malu." Acha menepuk tangan Chiko.

"Cepat mulai!" Chiko mengabaikan keluhan Acha. Acha pun memulai hukumannya dengan perlahan.

"1"

"2"

"3, cepat dong Cha gue mau istirahat juga." Acha menghentakkan kakinya, ia kesal. Acha tetap memperlambat kan skot jump nya. Ia tidak mau yang ia pikirkan terjadi nantinya.

Bugh...

Satu pukulan tepat mengenai telinga Chiko. Acha terkejut melihat ke datangan Fahri yang tiba-tiba.

"Fahri!" cepat-cepat Acha berdiri dan menarik langsung Fahri dari jangkauan Chiko.

"Fahri lo apa-apaan sih, mukul orang sembarangan."

"Cha, dia itu paparazi. Dia udah ngikuti lo kemana-mana."

"Bukannya lo ya yang sudah ngikuti gue pada saat gue masuk ke sekolah ini. Untuk masuk ke genk lo?"

"Cha tapi dia tu ada niat jahat sama lo."

"Ada buktinya?"

"Saat ini gue memang masih belum ada bukti untuk mengungkap niat busuknya."

"Ya udah berarti di sini lo yang jahat. Nuduh orang tanpa bukti."

"Cha lo nggak percaya sama gue?"

"Gue percaya sama lo. Tapi untuk masalah ini gue nggak bisa percaya gitu aja sama orang kalau dia nggak punya bukti apa-apa."

"Cha, masa lo nggak nyadarin sih. Dia ngehukum lo di tempat ramai kayak gini, untuk apa coba? Kalau bukan untuk mempermalukan lo di depan orang banyak."

"Cha dia tau kalau rok lo itu pendek dan dia masih aja ngehukum lo."

"Ri, ini sudah bagian dari peraturan sekolah. Gue bersalah karena terlambat, ya wajarlah kalau dia ngehukum gue."

"Tapi nggak di tempat seramai ini."

"Udah ah, Ri. Gue malas berdebat sama lo." Acha pergi menghampiri Chiko yang sudah seperti orang kebingungan. Chiko merasa telingannya sakit sekali, berdegung gara-gara pukulan kuat dari Fahri. Chiko tidak bisa mendengar perdebatan antara Acha dan Fahri.

"Acha tunggu!"

"Apa lagi?"

"Pakai." Fahri memberi jaket miliknya kepada Acha untuk menutupi pahanya. Fahri juga bingung kenapa hari ini Acha berpakaian aneh sekali, tidak seperti biasanya.

"Gak usah." Acha menolak jaket dari Fahri. Tetapi Fahri tidak tinggal diam, dia ikut Acha dari belakang dan memakai jaketnya ke pinggang Acha.

"Please, percaya sama gue, Cha. Gue akan buktikan kalau gue benar." Bisik Fahri tepat di telinga kiri Acha. Selesai mengikat jaketnya di pinggang Acha. Fahri pergi dari kerumunan. Acha sempat terdiam sebelum ia membawa Chiko ke uks.

LOLIPOP [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang