"Acha." Sara mengejutkan Acha yang lagi melamun sendirian di luar warung Bu Jam.
"Tumben lo sendirian di sini."
"Lagi pengen bolos gue. Lo sendiri ngapa kesini?"
"Lagi malas gue masuk kelas. Biasa pelajaran Biologi, sangat membosankan."
"Gila lo, Sar. Lo anak ipa, tapi kelakuan lo kayak gini."
"Ya kan, gue nggak anak ipa pada umumnya. Gue itu berbeda dari yang lain. Karena hoki aja gue, bisa masuk ipa." Acha mangut-mangut mengerti. Ia tidak mau banyak bicara. Pikiran dan hatinya tidak sinkron. Karena kedatangan Sara yang tiba-tiba, mau tidak mau Acha memendam lagi perasaaan yang ia alami sekarang.
"Oya Cha. Teman lo yang anak ipa itu, siapa ya namanya lupa gue." Sara mengentuk-ngetuk pelan keningnya untuk mengingat sesuatu.
"Sastria maksud lo?"
"Nah iya."
"Kenapa dia?"
"Gue dengar-dengar dia lagi dekat sama anak kelasnya. Benar tu Cha?"
"Gak tahu gue. Gue kan lima hari ni gak masuk sekolah, jadi gak tau apa-apa." Informasi yang di bawakan Sara benar-benar membuat hati Acha bertambah sedih. Acha berdiri dari duduknya, ia masuk ke dalam warung Bu Jam, untuk mengambil minuman dingin.
Air mata yang tadi ingin ia keluarkan akhirnya bisa juga ia keluarkan untuk meredakan perasaannya sekarang ini. Cukup lama ia berdiri di depan lemari pendingin, Acha mengambil minuman paling atas agar ia bisa menghapus air matanya dari Sara.
***
Acha masih berada di situasi antara percaya dan tidak percaya dengan rumor yang sudah menyebar itu. Ia akan percaya jika berita-berita itu keluar dari mulut Sastria sendiri. Tetapi bagaimana ia memastikan berita itu benar atau salah. Hubungannya dengan Sastria sekarang ini bisa di bilang renggang.
Acha melihat Sastria sedang mengobrol dengan seorang cewek yang asing menurutnya. Acha memberhentikan langkahnya dan terang-terang melihat mereka berdua sedang berbicara.
Sastria pergi dari sana, cewek yang mengobrol dengan Sastria tadi memandang ke arah Acha dengan tatapan sinis. Acha mengerutkan keningnya, ia heran kenapa cewek cupu itu memandang dirinya dengan tatapan seperti itu.
Acha yang merasa ia benar-benar tidak mengenal tu cewek, dan di beri tatapan itu. Acha mau menghampiri cewek itu, dan menanyakan maksud cewek itu memandang dirinya seperti itu. Tapi Acha dikejutkan dengan kehadiran Chiko yang tiba-tiba di depannya.
"Mau apa lagi?"
"Nih, hp lo."
"Kok bisa ada di lo?"
"Lo nya aja yang nggak ambil-ambil dari kemaren." Acha mengambil dengan cepat hp nya dari tangan Chiko. Acha melihat kembali ke arah tempat cewek yang mau ia hampiri. Cewek itu sudah tidak berada di sana lagi.
"Sial," umpat Acha pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOLIPOP [END]
Teen Fiction'Dari keinginan, berubah menjadi keposesifan. Dari keinsengan, berubah menjadi kebiasaan.' Sabila Anastasya - Acha, cewek yang mempunyai senyum manis, semanis lolipop itu. Menjadi siswi baru yang begitu onar di SMA Dharma. Tidak ada kejadian yang ti...