LOLIPOP 11 ✔️

77 15 2
                                    

Acha menunggu Sastria di parkiran. Ia duduk di kap mobilnya sambil bermain hpnya. Acha melihat instagram, ia kepo dengan omongan Sara tadi siang yang bilang kalau dirinya ada di instagram SMA Dharma.

Acha mengetik nama SMA Dharma di pencarian instagram. Acha mengklik salah satu akun di sana.

"Yah, akunnya di kunci." Mau tidak mau Acha memfollow akun itu. Acha mengangkat kan kepalanya ke depan, melihat Sastria berjalan ke arahnya. Acha menyimpan hpnya di saku bajunya dan turun dari kap mobil.

"Yuk!" ajak Acha, yang berjalan masuk ke dalam mobilnya duluan.

***

Di perjalanan, Acha dan Sastria membicarakan soal luka di jari Acha. Acha berkata kalau lukanya sudah membaik dan tidak terlalu parah dari sebelumnya. Tetapi masih saja kulitnya belum menyatu, dan kalau di buka pasti nampak danging ya sedikit. Sastria yang mendengar itu makin merasa bersalah dengan Acha.

Sampai di taman tempat janjian mereka tadi siang. Acha dan Sastria keluar dari mobil. Acha melihat taman itu ramai sekali dengan orang-orang di sana ia merasa senang. Acha melihat ada orang jual lolipop, matanya sudah membinar, Acha melihat ke arah Sastria. Sastria yang sudah tahu arti tatapan itu tersenyum dengan Acha. Memberi kode kalau Acha boleh membeli dan memakan itu. Acha berlari ke arah gerobak lolipop itu.

"Pak dua ya." Acha memberi uang dan berjalan ke arah sastria yang sudah duduk di kursi panjang tak jauh dari penjual lolipop itu.

Acha duduk, dan memberi salah satu lolipop yang ia beli kepada Sastria. Sastria mengambil lolipop itu tetapi tidak membukanya, ia tidak mau mendengar rengekan Acha kalau ia memakan lolipop itu. Acha hanya memberi kepadanya untuk suruh di pengang bukan memberi sungguhan untuk di makan.

Mereka berdua menikmati sore hari itu dengan obrolan dan candaan, tak lupa mereka berdua berfoto untuk kenangan-kenangan di masa yang akan datang. Acha mengambil tangan kiri sastria, ia ingin melihat jam berapa sekarang.

"Astaga, Aya. Udah jam berapa ini, nanti kita terlambat." Acha menarik tangan Sastria untuk pergi ke danau segera, sebelum matahari benar-benar tenggelam meninggalkan bumi dan akan berganti dengan sang bulan.

Acha melihat, detik-detik matahari menutupi dirinya dengan Perlahan. Sastria yang melihat Acha senang hari ini, ia juga ikut senang. Walau semalam ia membuat air mata Acha keluar dari tempatnya.

"Aya ayo fotoin, Acha." Sastria mengangkat hpnya, menekan simbol kameran, dan mengarahkan hpnya ke arah Acha yang sudah siap untuk di foto.

"Mana lihat?" Acha berlari ke arah Sastria dengan lolipop di mulutnya.

"Cantik," ujarnya memuji dirinya sendiri dan hasil foto yang Sastria ambil.

"Ya iyalah lo kan cewek makanya cantik. Kalau cowok baru ganteng, kayak gue."

"PD banget, Bang."

***

Acha dan Sastria saling ketawa, lelucon yang Sastria lontarkan benar-benar lucu. Acha yang lagi nyetir sesekali ia hilang kendali dan mengarahkan lagi mobilnya ke jalur yang benar.

Sastria tidak henti-hentinya ketawa, "Hahahahaha," ketawa Sastria begitu kuat mengarah langsung ke arah Acha.

"Anjir bau banget napas lo, lo belum mandi ya dari pagi?" ucap Acha bercanda sambil menutup hidungnya.

"Pala lo, gue udah mandi ya, gak caya ni cium." Sastria bergeser mendekat ke Acha dan mengerahkan keteknya di depan wajah Acha. Acha memberontak, ia mendorong Satria dengan kuat sampai Sastria terduduk di kusi penumpang dengan tersentak.

"Sumpah bau banget lo, mau muntah gue. Uwek... uwek..." Acha memeragakan seperti orang yang ingin muntah.

"Akting lo lagi." Aya menjitak kepala Acha. Acha yang ingin membalas jitakan Sastria. Ia lupa kalau sedang menyetir, jadi kedua tangannya terlepas dari stir pengemudi. Satu jitakan berhasil mendarat di kepala Sastria.

"Woi Cha awas!!!," teriak Sastria dengan heboh. Acha yang mendengar teriakan Sastria langsung memegang stir pengemudi dan mencoba mengelak dari pohon.

"Aaa..." jerit Acha.

Bugh....

***

Acha dan Aya saling pandang-pandangan, wajah mereka sudah sama sama pucat. Melihat cewek terbaring di aspal akibat mereka. mereka yang ingin mengelak dari pohon, malah menabarak seorang cewek.

"Ya, gimana ini?" tanya Acha dengan ketakutan, ia sudah menggigit kuku jari-jarinya.

"Nggak tahu gue," Sastria mengambil tangan Acha dari mulutnya dan memegang tangan Acha untuk memberi ketenangan.

"Aduh kok bisa kayak gini sih, Ya. Gue kan tadi menghindari pohon, kok kenak orang sih," tanya Acha, ia masih bingung. Apa karena tadi ia tidak melihat ada orang berjalan ya?

"Ya, dia masih hidup nggak sih?" tanya Acha bersembunyi di belakang Sastria.

"Coba lo cek dia masih bernapas atau tidak." Acha mendorong Sastria untuk mendekat ke cewek tersebut.

Dengan hati-hati Sastria mendekati cewek yang tergelatak di aspal itu. Acha melihat sekeliling, berdoa semoga tidak ada orang yang melihat mereka. Ia sangat takut sekali. Sastria meletakan jarinya di hidung cewek itu.

"Huft, aman dia masih hidup," jawab Sastria yang langsung napas lega.

"Cek lagi, Ya. Ada darah nggak?" Sastria pun mengecek badan cewek itu mencari ada luka atau tidak.

"Ngak ada, Cha. Kayaknya ni cewek pingsan deh, kan lo nggak sampai nabrak dia."

"Alhamdulillah, bantuin gue gendong ni cewek, kita bawa ke puskesmas terdekat." Sastria mengendong cewek itu untuk masuk ke dalam mobil, Acha membantu Sastria membukakan pintu mobil.

Saat posisi cewek itu sudah baik di dalam, Acha menutup pintu dan berjalan memutar mobilnya. Ia masuk di kursi pengemudi, sebelum Acha memasang seatbeat ia menoleh kebelakang untuk memastikan cewek itu, baru ia menjalankan mobilnya menuju puskesmas terdekat sesuai GPS yang ia pakai.

LOLIPOP [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang