Mendengar kabar kalau Acha sudah masuk kembali ke sekolah, Sastria cepat-cepat keluar dari kelasnya. Ia tidak peduli dengan keluhan dan cacian dari orang-orang yang tak sengaja ia tabrak. Sastria masuk ke dalam kelas Acha, ia mengedarkan pandangannya. Sastria bingung orang yang ia cari tetap tidak ada di dalam kelas.
Apa teman-teman gue bohongi gue ya? gumam Sastria pada dirinya sendiri.
Sastria di kejutkan oleh teman sekelas Acha, "Cari siapa, Sas?" tanya siswi itu.
"Acha udah masuk?" tanya Sastria memastikan terlebih dahulu. Siswi itu mengangguk menjawab pertanyaannya, "Tapi, tiga jam pelajaran tadi, dia nggak masuk kelas. Bolos deh kayaknya." Sastria mengangguk mengerti, ia mengucapkan terimakasih dengan siswi itu.
Sastria tahu pasti kemana Acha pergi. Sastria menaiki anak tangga satu per satu. sampai di roof top. Sastria membuka dan menutup pintu dengan hati-hati, Acha tidak mengetahui kalau dirinya di sana.
Sastria melihat Acha duduk di pinggiran pembatas tembok, menikmati angin yang lumayan kencang dan pemandangan awan yang mendung. Seperti ingin hujan.
Sastria berjalan ke tempat Acha, ia mengejutkan Acha. Tetapi malah Sastria yang terkejut saat orang yang ia kejutkan itu membalikan badan, dan bukan wajah Acha yang ia lihat. Tetapi wajah Ara.
Kenapa dia bisa mirip dengan Acha, Sastria bingung harus bagaimana. Ara terus melihatnya dengan keadaan mulut di tutup rapat-rapat. Sastria mengalihkan pandangannya dan mengambil hpnya yang berada di saku celananya. Sastria memutuskan untuk menelepon Acha, menanyakan ia di mana sekarang.
Tut... tut... tut...
Tiga kali nada panggilan masuk, tetapi tidak ada tanda-tanda Acha mengangkatnya. Hp dengan chase lolipop itu bergetar terus di dalam tas seseorang.
"Acha mana sih. nggak di angkat-angkat," gerutu Sastria sambil menjauh dari Ara. Sastria mematikan telepon pertamanya dan menelepon Acha kembali.
Sastria pura-pura berbicara di telepon, sampai di depan pintu ia membuka pintu itu dengan terburu-buru. Sastria begitu malu dengan kejadian tadi, mau letak di mana muka gantengnya ini.
Sastria balek lagi ke kelas Acha, dari jauh ia melihat tubuh Fahri dari belakang. Kali ini dia pasti tidak salah orang. Sastria mengejar Fahri sebelum Fahri jauh dari jangkauannya. Sastria berinisiatif semoga ia bertanya dengan Fahri bisa mendapatkan jawaban dimana keberadaan Acha sekarang ini.
"Fahri," panggil Sastria agar Fahri memberhentikan langkahnya. Sastria begitu capek mengejar Fahri dengan langkah yang lumayan lebar itu. Fahri menoleh, merasa bingung dengan keberadaan Sastria di dekatnya.
"Lo, ada lihat Acha?"
"Ikut gue."
***
"ACHA!" teriak Sastria di sebrang sana. Acha yang sedang makan mi dan bercengkrama dengan teman cowoknya, ia menoleh ke sebrang sana dan menajamkan penglihatannya. Acha permisi dengan teman-temannya untuk menghampiri Sastria sebentar. Acha senyum dengan Fahri yang berjalan berlawanan dengannya.
"Kok berdiri aja, yuk ke sana!" Acha menarik tangan Sastria untuk bergabung dengannya di warung Bu Jami. Sastria tidak bergerak. Acha yang merasa keberatan ia menoleh kebelakang, menatap Sastria dengan tatapan heran.
"Kenapa?" tanya Acha bingung dengan sikap Sastria.
"Kemana aja lima hari ini?" Acha diam.
"Kesana dulu yuk. Mi gue ngembang nanti." Acha mencoba mengalihkan pembicaraannya dengan mengajak Sastria untuk gabung dengan teman-temannya.
"Jawab, Cha. Jangan mengalihkan pembicaraan." Acha melepas genggamannya dari tangan Sastria. Ia berdiri tepat di depan Sastria dengan tatapan tak kalah tajam dari Sastria.
"Gue ada urusan."
"Penting?" Acha mengangguk.
"Kalau penting, kenapa nggak kasih kabar ke gue atau ke sekolah dan apa ini lo datang ke sekolah dan buat ulah lagi. Dua mata pelajaran lo nggak masuk. Mau di keluarin lagi dari sekolah? seperti sekolah lama lo." Acha menaikan salah satu sudut bibirnya. Ia tetap diam dan tidak mau berbicara panjang dengan Sastria.
"Kalau lo nggak mau kesana, yaudah gue kesana ya. Kasian mi gue." Acha melangkahkan kakinya menuju warung Bu Jam. Sampai di sana, Acha melihat Sastria sudah tidak ada di sana lagi.
Maafin gue, Ya. Mungkin ini cara gue untuk menyelamatkan keluarga gue, batin Acha.
![](https://img.wattpad.com/cover/198894406-288-k94009.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOLIPOP [END]
Ficção Adolescente'Dari keinginan, berubah menjadi keposesifan. Dari keinsengan, berubah menjadi kebiasaan.' Sabila Anastasya - Acha, cewek yang mempunyai senyum manis, semanis lolipop itu. Menjadi siswi baru yang begitu onar di SMA Dharma. Tidak ada kejadian yang ti...