LOLIPOP 19 ✔️

59 11 2
                                    

"Fahri Wijaya. Mau sampai kapan lo kayak gini? Lo udah kelas 3, Man. Tobat napa?" Suara Sara yang begitu cempreng memenuhi warung Bu Jam.

Di sana hanya terdapat mereka berdua yang berada di luar. Teman-teman mereka pada sibuk ngerjain PR Pak Bot — guru yang paling killer. Sekiller apapun Pak Bot itu tidak akan mempan untuk Fahri untuk menjadi anak yang baik.

Sara yang memerhatikan Fahri selama tiga hari ini. Begitu dengan kegalauan hari-hari nya. Entah apa yang Fahri galau kan. Menurut filing Sara, Fahri pasti lagi galau kan si Acha. Tapi itu ia tidak boleh langsung mengklaim kalau tidak tahu pasti dari mulut orangnya.

"Lo kalau kayak gini terus. Risih gue, cerita napa?" Sara mengambil kecap di depannya dan menuangkan ke dalam mangkok bakso nya yang sudah datang di bawa oleh Bu Jam.

"Cewek siapa lagi yang kau galau kan?" tidak ada respon dari lawan bicara. Sara iseng mengambil satu baksonya dengan garpu dan menyuapi ke mulut Fahri yang enggan untuk berbicara itu.

"Eh anjir. Bakso gue tu," ucap Sara spontan tidak terima baksonya di makan oleh Fahri.

"Siapa suruh lo sodori ke gue." Fahri bergeser jauh dari Sara, untuk menyenderkan badannya dan meluruskan kakinya. Selagi sepi.

"Ya habisnya lo diam aja dari tadi. Belatung tu mulut baru tau lo."

"Gue kayaknya suka sama Acha deh," ucap Fahri melipat tangannya di belakang kepalanya sebagai sandaran. Sara yang ingin mengarahkan bakso yang sudah ia tusuk dengan garpu ke arah mulutnya, ia undur.

"Kalau itu gue udah tau kali." Sara menjulurkan tangannya untuk meminta kerupuk cabe di samping Fahri.

"Dari mana lo tau?" tanya Fahri memberi kerupuk cabe kepada Sara.

"Dari gerak-gerik lo lah. Akhirnya Fahri bisa move on," seru Sara. Akhirnya ia merasa lega kalau Fahri bisa move on darinya. "yaudah lu pepetlah. Apalagi ya kan," lanjut Sara.

"Nah itu yang masalahnya. Gue kayaknya bakal kalah dengan cowok yang selalu ada di sisi Acha itu."

"Maksud lo Sastria?"

"Nggak tahu gue namanya."

"Iya cowok itu namanya sastria. Acha pernah cerita sih ke gue. Waktu dia ngos-ngosan datang kesini. Di situ dia cerita banyak tentang cowok yang namanya Sastria. Katanya Sastria itu sahabat kecilnya. Tapi ya gitu, mereka sama kayak kita dulu, adem ayem aja." Fahri manggut-manggut mengerti. Satu kejadian terlintas di kepala Fahri. Tentang hubungannya dulu bersama Sara.

"Coba aja lo dekati dengan Acha. Manatau lo yang beruntung. Jodohkan kita nggak tahu." Fahru memejamkan matanya. Ia memikirkan bagaimana caranya ia bisa mendapatkan Acha.

"Ri! Ri!" datang teman Fahri yang bernama Bujang.

"Apaan?" Fahri yang baru saja ingin tertidur. Mau tidak mau ia membuka matanya kembali, akibat panggilan dari Bujang.

"Acha, Ri!" ucap Bujang seperti membawa berita buruk. Ia mengantur napasnya terlebih dahulu.

"Kenapa dia?" tanya Fahri sudah berdiri dari tempat duduknya.

"Masuk BK." Dengan cepat Fahri berlari dari sana. Meninggalkan Sara dan Bujang di sana.

"Etdah, tu anak ngapa dah?" ucap Bujang. Ia tidak menyangka berita yang ia bawa, bisa membuat Fahri seperti itu.

"Lagi jatuh cinta. Biasa mah gitu. Khawatirnya emang suka lebay," ujar Sara melanjutkan makannya dengan cepat.

LOLIPOP [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang