Chapter 3

2.5K 227 7
                                    

^Happy Reading^

Author POV

Udah jam pulang kerja Lisa, dia masih ada di cafe Jennie.

"Lo yakin besok masih mau kerja Lis?" Tanya Jennie.

"Iya. Kalo gue gak kerja, gue mau dapet uang darimana coba? Utang bokap gue masih banyak." Jawab Lisa.

"Gue aja ngerasa linu lihat lo jalannya pincang gitu, lo gak usah kerja dulu deh sampe sembuh. Lo juga pasti disuruh istirahat kan sama dokter."

"Terus gue sama bokap gue makan apa ntar? Ongkos buat pergi kerja juga darimana?"

"Emang lo gak punya tabungan sama sekali gitu Lis?"

"Tabungan? Lo kan tau, uang gue ditabung yaa cuma buat bayar utang."

"Emangnya berapa lagi sih utang bokap lo?"

"Masih sepuluh kali lipat lagi dari gaji gue."

"Kecil ternyata."

"Kecil buat lo, buat gue?"

"Yaa kan waktu lo masih banyak buat ngumpulin uang lagi."

"Siapa yang tau, bisa aja kan besok gue mati?"

"Serem bat dahh lo bawa - bawa mati segala."

"Orang yang punya banyak uang kayak lo aja takut sama mati, apalagi hidup gue yang banyak utang sana sini."

"Dan kalo gue mati terus kasian ntar bokap gue udah sakit, sendiri lagi. Mana utang belom lunas semua." Lanjut Lisa.

"Iya deh iya, lo boleh kerja. Asal jan sampe kenapa - napa lagi aja."

"Tenang, palingan dua hari lagi juga sembuh ini kaki."

"Gue lihatnya aja gak yakin tuhh kaki bisa sembuh dalam dua hari."

Lisa ketawa. "Udah ahh, gue mau pulang. Bye." Pamitnya.

"Hati - hati lo pulangnya." Kata Jennie.

"Iya siap."

Lisa jalan kaki buat nyampe ke halte bus, gak jauh sih. Tapi dengan kaki dia yang lagi kayak gini, dia bisa apa selain pelan - pelan jalannya dan buat jalannya lambat.

"Susah yaa jadi orang miskin tuhh." Lisa mulai bicara sama dirinya sendiri. Ini adalah kebiasaan dia kalo pulang kerja pasti suka ngomong sendiri.

"Gak boleh sakit, kalo sakit gak bisa cari uang buat bertahan hidup. Kalo nyerah, nanti malah cepet mati. Untung aja gue diciptain sama Tuhan, coba aja kalo sama manusia. Udah ancur pasti gue sampe berkeping - keping."

Lisa sampe ke halte bus, dia duduk disana sambil nungguin bus tujuannya. Masih lama sih, sekitar sepuluh menit lagi busnya dateng.

Untuk ngehilangin bosan, Lisa ngitungin mobil yang lewat didepannya. Terkadang suka terbayang ingatan Lisa yang dulu, ingatan tentang hidup sempurnanya dia.

Selagi dia ngitungin mobil yang lewat, tiba - tiba aja ada mobil yang berhenti tepat didepannya. Lisa merhatiin mobil itu, kenapa mobil itu berhenti disitu. Dia kayak pernah lihat mobilnya, tapi dimana pikirnya.

Perlahan kaca mobil itu bergerak turun dan memperlihatkan seseorang yang ada di dalamnya. Lisa langsung ingat ketika lihat siapa pemilik mobil ini sebenarnya.

"Lo belom pulang?" Tanyanya.

"Belom. Ngapain lo berhenyi disitu?"

"Naik, gue anterin sampe rumah."

Coffee || LiskookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang