^Happy Reading^
Jungkook POV
Gue baru aja sampe kantor dan gue lihat Lisa gak jauh didepan gue lagi jalan sambil sesekali nyapa yang lain.
Tanpa sadar kedua sudut bibir gue udah terangkat lihat dia pagi ini. Lisa sangat ramah, bahkan dia terus tersenyum.
Ada yang buat gue bingung. Lisa tersenyum ketika ada yang menyapa ataupun hanya sekedar melihatnya, tapi mukanya akan kelihatan sedih kalau tidak ada yang memperhatikannya.
Lisa masuk ke dalam lift yang buat gue kehilangan jejaknya. Gue ambil handphone dan mengetikan sesuatu disana.
Gue suruh Lisa ke ruangan gue dan dengan cepat gue segera pergi ke ruangan gue.
Begitu keluar dari lift gue lihat Lisa dan bang Tae yang lagi berdiri didepan ruangan gue.
"Ayok masuk." Ucap gue ke Lisa.
"Duduk." Ucap gue lagi setelah ada didalem ruangan gue.
"Ada apa?" Tanya Lisa.
"Harusnya gue yang tanya gitu sama lo." Bales gue.
"Hm?" Lisa kelihatan bingung.
"Apa ada yang nyakitin lo disini?" Tanya gue.
"Gak ada, mereka semuanya pada baik sama gue." Jawabnya.
"Terus kenapa lo kelihatan sedih gitu, apa ada masalah sama kerjaan lo? Atau ada komentar jahat tentang lo?"
"Gue gak papa kok."
"Gue gak bisa dibohongin Lisa."
Lisa nundukkin kepalanya, dia ngehela napas pelan. Lisa gak biasanya kayak gini. Yang gue kenal itu Lisa yang ceria, hidupnya penuh semangat.
"Gue pernah bilang ke lo. Kalo lo butuh tempat buat nyeritain semua masalah lo, gue siap jadi tempatnya."
"Gue juga pernah bilang, gak semua masalah harus terus - terusan lo pendem sendiri kan." Lanjut gue.
"Hiks..." Gue kaget ketika denger isakan yang keluar dari mulutnya Lisa.
"Gak ada yang nyakitin gue, gak ada yang jahatin gue hiks. Gue suka sama pekerjaan gue sekarang. Gue cuma lagi bingung dan ngerasa sedih hiks."
Gue pindah tempat duduk jadi disamping Lisa. Gue peluk dia dan gue coba tenangin dia.
"Nangis aja gak papa." Ucap gue sambil nepuk - nepuk punggung Lisa pelan.
Gue gak tau hal apa yang lagi dialamin sama Lisa sekarang. Gue cuma kasihan lihat dia yang kayak gini, gue gak tega.
Gue mulai ngerasain baju bagian dada kiri gue basah, Lisa nangis banyak banget.
Gak lama Lisa mulai agak tenang, dia lepasin pelukkan gue. Dia coba buat lap air matanya, dan gue bantu buat lapin air matanya yang ada dikedua pipinya.
"Udah?" Tanya gue dan Lisa ngangguk - ngangguk pelan.
Gue senyum lihat mata dan idungnya dia merah karena nangis.
"Sorry, baju lo jadi basah." Ucapnya sambil lihatin bagian baju gue yang basah sama air matanya.
"Gak papa, ntar juga kering." Bales gue.
"Apa yang buat lo nangis kayak gini hm?" Tanya gue sambil elus - elus kepalanya Lisa pelan dengan tangan kiri gue.
"Bokap gue gak suka kalo gue kerja disini. Padahal gue pengen banget buat bokap gue bangga sama apa yang gue lakuin."
"Dia nyuruh gue berhenti kerja disini, tapi gue gak mau. Gue terlanjur suka sama kerjaan gue sekarang Kook, gue juga udah terikat kontrak disini." Lanjutnya.
Jadi itu yang buat Lisa nangis. Lisa ngerasa gak bisa jadi anak yang baik, anak yang bisa membanggakan orang tuanya dengan apa yang telah dia hasilkan.
Gue ngerti perasaan Lisa sekarang, apalagi dia cuma hidup berdua sama bokapnya. Tapi gue lebih ngerti lagi kenapa bokapnya Lisa gak suka Lisa kerja diperusahaan gue.
"Apa bokap lo bilang alasannya dia gak suka lo kerja disini?" Tanya gue. Gue nahan napas nunggu Lisa jawab pertanyaan gue.
"Enggak, itu yang buat gue bingung." Gue bisa bernapas lega sekarang.
"Gue juga gak tau apa alasan bokap lo ngomong kayak gitu. Tapi lo harus tetep semangat okay? Gue yakin lo bisa ngelewatin masa ini."
"Ada satu hal lagi yang buat gue sedih."
"Apa?"
"Bokap gue ngelarang gue buat deket sama pemilik Jeon Group dan anaknya. Itu berarti bokap lo dan lo, gue gak boleh deket sama lo Jungkook."
Gak, gue gak bisa dijauhin sama Lisa. Kemaren aja jarak yang misahin gue sama Lisa, gue masih bisa ngatasinnya. Tapi jika itu bokap Lisa yang nyiptain jarak antara gue sama Lisa, gue harus apa sekarang.
"Kook." Panggil Lisa.
"Ahh iya?"
"Kok lo jadi ngelamun?"
"Sorry, gue jadi nambah pikiran lo yaa? Harusnya gue gak nyeritain semua ini ke lo." Katanya yang buat gue gak enak.
"Enggak kok bukan gitu. Gue cuma lagi ngebayangin aja gimana kalo gue tanpa lo, gue pasti akan sedih banget." Lisa nunduk lagi.
"Gue bisa aja ngebatalin kontrak lo disini dan pindahin lo ke perusahaan lain, tapi kalo buat jauhin lo gue gak bisa." Kata gue.
Lisa kayak yang ketakutan gitu. "Enggak, gue gak mau pindah kemana - mana. Gue maunya kerja disini Jungkook."
"Lo suka kerja disini?" Lisa ngangguk.
"Lo mau tetep kerja disini?"
"Iya."
"Oke, gue akan bantu lo."
Lisa senyum, dia bener - bener udah ngalihin dunia gue. "Makasih." Ucapnya.
"Sama - sama."
"Yaudah sekarang lo mau kerja atau izin dulu?" Tanya gue.
"Gue mau kerja aja. Baru juga masuk masa udah mau izin aja." Jawabnya.
"Kalo buat lo peraturan disini gak akan berlaku buat lo. Lo cuma harus berlaku profesional aja."
"Jangan bedain gue sama yang lain kayak gitu, gue sama dengan yang lain. Gue disini kerja dan gue harus naatin apa peraturan disini."
"Berarti lo udah langgar satu peraturan." Kata gue.
"Hm? Apa yang udah gue lakuin? Gue gak ngelakuin apa - apa."
"Disini ada peraturan tidak boleh menyentuh pimpinan, dan lo baru aja pelukkan sama gue."
"Peraturan apa itu, mana ada peraturan yang kayak gitu di sebuah perusahaan."
"Adalah, Presdir lo ini kan terkenal dan banyak fans nya. Jadi hukuman apa yang cocok untukmu nona Lisa?"
"Gak ada, gue setuju sama ucapan lo tadi. Peraturan disini gak akan berlaku buat gue."
Gue ketawa dengan apa yang gue denger barusan.
"Lagian kan lo yang meluk gue duluan!" Katanya yang buat gue ngeberhentiin tawa gue.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
I'm comebackk!!
Bonchap nyaa selesai nihh🥺🥺
Masih ada lagi kok, tapi gak tau kapan😂😂😂Makasih yaa udah selalu nungguin author up🤗🤗
Jadi udah pada siap belom nihh sama kehadiran sang konflik?😊😊
Jangan lupa VOMMENT🥰🥰
Borahae💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee || Liskook
FanfictionJika kisah hidupmu sepahit kopi tanpa pemanis. Jangan jadikan gula sebagai pemanisnya, tapi aku. Gula untuk Kopi, dan Aku untuk Kamu. #fiksiremaja #bakunonbaku #Liskookshipper