Coffee || Liskook

Chapter 15

^Happy Reading^

Jennie POV

Malem ini gue lagi nonton film sama Taehyung dirumahnya, dirumah dia sendiri bukan dirumah orang tuanya.

Kita duduk berdua disofa ruang keluarga sambil nontonin film horor, Taehyung matiin semua lampu rumahnya kecuali yang diluar.

Padahal gue gak suka nonton film horor, tapi Taehyung tetep aja maksa gue buat nemenin dia nonton. Apalagi sekarang udah jam sepuluh malem, tambah takut dah gue.

"Gimana sama Jungkook?" Tanya gue, biar gue gak terlalu fokus sama filmnya. Bodoamat sama jalan ceritanya, gue takut.

"Gimana apanya?" Tanya Taehyung sambil elus - elus pala gue yang lagi nyender didadanya.

"Tentang dia sama Lisa, greget tau aku tuh sama mereka." Jawab gue.

"Iya yaa, padahal mereka yang deket. Tapi kita yang gregetnya hahaha."

"Jungkook betah banget ngejomblo, padahal udah ada Lisa didepannya."

"Jungkook masih ragu sama perasaannya sayang. Lagian Lisa juga belom mau ngakuin kalo dia itu punya perasaan sama Jungkook atau enggak."

"Tapi aku tuh udah yakin banget kalo Lisa itu pasti punya perasaan sama Jungkook. Dianya aja gak mau ngakuin perasaannya ke aku, termasuk ke dirinya sendiri."

"Aku pasti seneng banget kalo mereka jadian."

"Bukan kamu aja, aku juga pasti seneng banget. Huftt... jadi kepikiran mereka."

"Gak usah terlalu dipikirin dulu, pikirin aku aja."

"Maunya." Kata gue.

"Iya dong sayang, kamu aja selalu ada dipikiran aku. Masa aku gak ada dipikiran kamu?"

"Kamu itu bukan cuma ada dipikiran aku."

"Terus?"

"Selalu ada hehe."

Taehyung ketawa pelan terus ngacak pucuk kepala gue pelan, dia meluk gue erat banget.

"Belajar dari siapa hm bilang kayak gitu?" Tanya dia.

"Dari kamulah, kamu kan yang selalu ngegombalin aku."

"Ehh aku tuhh gak pernah ngegombalin kamu yaa, aku tuhh ngomong apa adanya."

"Kalo gitu aku juga."

Taehyung ketawa lagi. "Imut banget sih pacar aku."

Taehyung cium pipi gue berkali kali.
"Tae~" rengek gue karena dia gak berhenti - berhenti nyium gue.

"Iya iya." Bales dia setelah nyuri ciuman dibibir gue.

"Sayang." Panggilnya.

"Hm?"

"Aku punya ide gimana caranya buat mereka-"

JENG!  JENG!