3. Kembali

373 28 2
                                    

Tok tok tok

Pintu langsung dibuka seiring kemunculan lelaki berbalut kemeja putih dan celana hitam lengkap dengan beberapa atribut di dada dan bahunya.

Raja sudah siap.

"Wih, udah rapi aja lo," puji Veer kaget saat melihat Raja yang sudah menyalip dirinya. Padahal biasanya lelaki itu yang paling rajin.

"Ada apa?" tanya Raja.

"Gue tadinya mau ngasih tau lo soal seragam. Takutnya lo salah. Tapi udah tau ternyata," kata Veer.

"Santai lah. Diego mana?" tanya Raja.

"Ngapa nanya ke gue? Lo pikir kita sekamar?" balas Veer, membuat Raja terkekeh.

"Nah, ini orangnya," ucap Veer saat pintu terbuka dan menampilkan sosok Diego yang sama rapinya.

"Udah? Yuk!" ajak Diego dengan aura dinginnya. Membuat Raja teringat pada Ajun.

"Lo kenapa malah ngelamun, Raj?" tegur Veer memergoki senyum kecil Raja. Sedangkan Diego sudah terlebih dahulu berjalan.

"Gue cuman kangen temen - temen gue," ucap Raja sambil merangkul bahu Veer dan berjalan dengannya, mengikuti Diego.

"Siapa?"

"Banyak lah temen gue."

"Kapan - kapan lo harus kenalin ke gue. Karena gue juga temen lo sekarang," kata Veer, meminta. Raja mengiyakannya.

Veer dan Diego adalah orang yang cukup asyik untuk dijadikan teman. Karena semenjak pertama pun ketiganya sudah merasa nyaman. Semoga bertahan lama.

"Ini hari pertama lo di kelas. Ada beberapa materi yang ketinggalan. Tapi tenang, Diego bakal ngajarin lo," bisik Veer pada Raja. Sampai juga ke telinga Diego yang duduk di samping Raja.

Lelaki itu mengangkat alis, memberi isyarat seolah mengatakan 'Tenang, nanti gue ajarin lo'. Raja pun tersenyum senang.

Mereka sedang berada dalam kelas. Instruktur di depan sana sedang menjelaskan tentang materi penerbangan. Raja menyimak dengan baik walau tidak sepenuhnya mengerti.

Kelas pun berakhir. Raja dan teman - temannya keluar. Ketiganya berjalan beriringan.

"Sekarang apa?" tanya Raja.

"Baris berbaris." Diego menjawab singkat.

"Balik ke Mess! Ganti baju pake yang item." ucap Veer.

"Oke." Raja mengangguk paham.

Selesai mereka berganti pakaian, ketiganya pun bergegas ke Lanud bersama siswa lainnya dan dibimbing oleh instruktur untuk melakukan kegiatan baris berbaris.

Bukan hal yang sulit untuk Raja. Walaupun sejak SMA dulu ia tidak pernah menghadiri kegiatan Pramuka, justru sekarang ia cukup paham masalah baris berbaris.

Sebelum masuk ke sini, Raja banyak melakukan latihan. Baik itu fisik, baris berbaris, materi, dan bahasa Inggris. Itu sebabnya dengan mudah ia bisa diterima sebagai anak baru.

Selesai pembelajaran, siswa dibubarkan untuk istirahat dan makan siang.

Raja dan teman - temannya duduk bersama. Sambil menikmati makanan, mereka berbincang - bincang sedikit.

"Gimana, Bro? Betah enggak?" tanya Veer. Raja tersenyam - senyum riang.

"Aman dan nyaman," balasnya.

"Lo umur berapa?" tanya Diego.

"Dua puluh satu," jawab Raja kemudian melahap sayurnya.

"Hah?" Veer terlonjak kaget.

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang