9. Musuh baru

121 12 2
                                    

"Kenapa, Al? Raja gak jadi ke sini?" tanya Dista yang baru saja tiba dan tak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Karena penasaran, ia pun bertanya.

"Iya, Raja gak jadi ke sini," jawab Alana.

"Kampus dia ngelarang keluar, Dis," lanjutnya dengan nada sedih.

Dista berjalan ke arahnya setelah menaruh kantong plastik berisi cemilan untuk Alana.

"Wajar lah, Al. Namanya juga sekolah asrama. Kemarin gue juga sempet heran kenapa dia bisa nyamperin lo," ujar Dista.

"Gue baru engeh ke situ. Jauh lebih ketat dari yang gue pikir," kata Alana.

"Firasat gue kemarin dia kabur." Dista curiga. Alana lantas mengiyakan karena memang Raja mengaku padanya.

"Kurang romantis gimana sih cowok lo itu? Bela - belain ambil resiko cuman buat ketemu sama lo. Ya Allah, Alex aja gak pernah sampe segitunya." Dista memuji. Alana hanya terkekeh kecil.

"Boleh iri gak sih?" tanya Dista.

"Gak boleh," kata Alana sambil tertawa.

"Lo aja sering iri sama gue," cibir Dista.

"Biarin. Sekarang kita draw. Sama - sama LDR, sama - sama pake telpon," balas Alana.

"Beruntung banget sih lo tuh, Al. Gak ada cewek lain yang bisa punya apa yang lo dapet dari Raja. Gue sama Alex aja sering iri sama kalian," kata Dista.

"Gue juga seneng bisa sama - sama lagi. Biarpun sekarang gue harus nanggung resiko LDR gini. Gue tau Raja sayang banget sama gue. Gue juga sama sayang ke dia," kata Alana.

"Keliatan kok. Kalian itu selalu nunjukin satu sama lain gak mau kehilangan. Kalian cocok. Biarpun pas awal gue gak setuju lo sama Raja yang agak gila, tapi sekarang gue percaya kok kalau dia udah berubah," ujar Dista, membuat Alana rasanya makin bahagia dan bersyukur memiliki Raja dalam hidupnya.

"Gue percaya orang kaya Raja bisa ngelundungin lo. Dia gak bakal biarin hal buruk apapun menimpa lo," tambah Dista.

"Dista, lo muji - muji gue sama Raja mulu. Kapan lo cerita tentang hubungan lo sama Alex?" ucap Alana, membuat Dista tersadar dan tertawa. Sebegitu kagumnya ia pada pasangan itu.

"Kita cerita bareng Chealsea yuk! Kita Video Call dia," tawar Dista.

"Boleh tuh, udah kangen gue sama Chealsea. Lama gak dengerin bacotan tuh orang," ujar Alana.

Chealsea. Dia adalah sahabat Alana dan Dista waktu SMA. Namun sekarang terpisahkan karena gadis itu melanjutkan pendidikannya di luar negeri.

Untungnya, tersisa Dista yang kebetulan memiliki minat yang sama dengan Alana untuk belajar hukum. Mereka bisa terus sama - sama.

Dista tertawa geli, "Ya udah, ayo!" ajaknya, kemudian diikuti oleh Alana.

•••

"Gimana?" Veer bertanya saat Raja baru tiba di pojok setelah menyusuri lorong Mess.

Entah  sejak kapan Veer bersama Diego di sana. Lelaki itu hanya melipat tangan di depan dada dan memandanginya santai. Berbeda dengan Veer yang selalu memasang wajah cengo.

"Kalau dia sayang sama lo, pasti dia ngerti," ucap Diego.

"Dia ngerti," jawab Raja seraya tersenyum simpul.

"Bagus, berarti dia masih sayang," ujar Veer.

Raja mengerling, "Emang kapan dia gak sayang sama gue?" tanyanya, membantah.

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang