26. Rey atau Raja?

134 8 6
                                    

"Jadi lo nembak dia tapi dia masih kebayang - bayang sama cowok lain sehingga lo digantung?" Itu pertanyaan Jihan setelah Rey mengakui dirinya mencintai Alana dan sudah mengungkapkannya.

Rey hanya mengangguk ketika ditanya demikian, sedangkan teman - temannya hanya melongo tak percaya.

"Rey, lo gila? Lo nembak cewek yang masih belum bisa move on dari mantannya." Gustaf memijit pelipisnya.

"Dia bukannya gak bisa move on," bantah Rey.

"Terus?" Teman - temannya bertanya serempak.

"Alana ngerasa bersalah aja sama cowok itu. Soalnya mereka temenan dari lama. Dia gak akan bener - bener ninggalin Raja dengan cara kaya gini. Harus pelan - pelan," jelas Rey.

"Dan saya paham," tambahnya, menekankan.

Jihan menggaruk pelipisnya, "kok jadi kesannya lo yang rebut bini orang sih, Rey?" tanya Jihan.

Rey mengerling, "siapa bilang?"

"Rey kan deket sama dia semenjak cewek itu putus," bela Angga.

"Sebelum dia putus juga kan lo sering nyamper - nyamperin dia." Jihan menguatkan.

"Iya juga. Tapi waktu itu saya gak tau kalau dia punya pacar. Pas saya tau dan mulai ngejauh, dia malah putus. Lalu apa daya saya yang udah terlanjur cinta?" Rey mengakui.

"Terserah lo, terserah lo." Jihan membalikkan badannya. Gadis itu memutar bola mata malas.

"Ini pertama kalinya lo jatuh cinta, jadi digantungin aja mau," kata Gustaf.

"Bener juga." Haidar mengimbuh.

"Pertama kali dan terakhir kali," kata Rey.

"Tapi kalau terlalu lama ini bakal nyakitin lo, Rey. Gimana pun juga perasaan Alana sendiri gak bisa jamin kalau nantinya dia milih lo. Dan lo harus siap nerima konsekuensi kalau seandainya lo ditolak. Ini pertama kalinya dan pasti akan sakit banget," ujar Angga, memperingatkan.

Tiga temannya yang lain memilih untuk tidak mendengarkan. Mereka kembali sibuk ke aktivitas semula. Tersisa Rey dan Angga yang mengobrol.

"Terus apa yang harus saya lakuin biar Alana milih saya?" Rey meminta pendapat.

"Lakuin dengan cara gentle, cara sehat. Bikin Alana milih lo karena lo yang bikin dia sangat cinta. Bukan dengan nyingkirin lawan lo. Bukan dengan nyingkirin Raja!" Angga menekankan kalimat terakhirnya. Membuat Rey sangat paham dan mengangguk. Pria itu pun tersenyum penuh keyakinan.

•••

Raja, Diego, Veer, dan Arsalan sedang berkumpul di tangga. Duduk sambil bersandar pada tembok dan pagarnya.

Mereka membahas hal kemarin. Tentang Alana dan lelaki misterius yang dilihat Veer. Bagaimana pun mereka harus tau siapa lelaki itu sebenarnya.

"Gue jamin hati lo bakal sakit mikirin ini," ucap Arsalan yang bersandar pada Veer.

"Dugaan selingkuh," imbuh Veer.

"Selama belum terbukti ngapain gue harus sakit hati?" balas Raja, menatap yakin keduanya.

Diego menepuk bahunya, "gue suka gaya lo."

Lelaki itu bersebelahan dengan Raja dan bersandar pada pagar tangga. Kemudian keduanya beradu tos.

"Gue enggak suka," ucap Veer.

SACRIFICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang