Halooo, karena Jeolla I'm Hurt bentar lagi bakal tamat. Aku nerbitin cerita baru. Genre komedi/romance. Selamat membaca ya.
.
.
Solar merasa ini adalah hari terbaiknya. Bagaimana tidak? Mulai hari ini ia resmi menjadi salah satu pegawai divisi creative Production House Cahaya Gemilang. Cahaya Gemilang terkenal karena berhasil memproduksi tayangan sinetron yang mencapai ratusan bahkan pernah ribuan episode. Bekerja di PH sudah menjadi impiannya sejak lulus kuliah lima tahun yang lalu.
Solar berharap dari tempat ini ia bisa mendapatkan kesempatan menjadi penulis naskah film. Sebenarnya Cahaya Gemilang tidak memiliki divisi produksi film, tapi setidaknya ia bisa memahami dunia PH yang sesungguhnya.
"Selamat bergabung ya, Solar."
Solar menerima jabatan tangan Bu Dewa dengan senang hati. Bosnya yang bertubuh gempal itu punya sense fashion yang bagus. Dia terlihat percaya diri dengan blazer pink menyala, dan high heels. Ia cukup lega karena Bu Dewa tidak memprotes gaya pakaiannya yang mengenakan kemeja, jeans pensil, dan sneakers. Seketika ia tercenung melihat bosnya tertawa pelan.
"Aduh, maaf. Nama kamu ngingetin saya sama SPBU."
Solar seketika melongo. Ia ikut tertawa, walau agak dipaksakan. "Santai aja, Bu. Mungkin ayah saya ingat SPBU pas ngasih nama saya." Ia hanya ingin menunjukkan dirinya bisa diajak bercanda.
Bu Dewa tetap menahan tawa. Lalu, berdeham kencang. "Kamu sudah tahu aturan kerja di sini, kan?" Ekspresinya berubah serius.
Solar tentu mengingatnya. Pihak HRD tadi sudah menyampaikannya, dan ia hendak mengangguk.
Namun, Bu Dewa segera memotong. "Biar saya ingatkan. Di sini kamu kerja selama dua puluh empat jam. Ponsel kamu harus aktif selama dua puluh empat jam."
Solar berpikir mustahil ada kantor yang meminta karyawannya bekerja dua puluh empat jam. Kalau pun ada, ia yakin pemerintah akan turun tangan. Mungkin Bu Dewa hanya ingin membuatnya lebih semangat bekerja. Jadi, ia main mengangguk saja.
"Oke, tunggu teman-temanmu dulu ya. Mereka baru datang siang. Maklumlah anak-anak creative padet banget kerjaannya," ungkap Bu Dewa dengan nada bangga.
Solar hanya tersenyum. Ia kira omongan Bu Dewa itu hanya bercanda, setengah guyonan, atau tidak sampai separah itu. Namun, lama-kelamaan ia akan mengetahui bahwa apa yang Bu Dewa katakan adalah aturan mutlak yang tidak bisa disandingkan dengan lawakan di acara televisi.
Oh ya, aku mau promosi bentar. Novelku Troublemaker Couple bisa dibeli di toko buku terdekat atau di www.gramedia.com.
Ceritanya tentang musuh bebuyutan yang terpaksa jadian buat cegah kedua orangtua mereka menikah. Ceritanya simpel dan bikin ngakak.
Cuplikannya ada di profilku ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nggak Suka? Ya, Resign Aja! [END]
General FictionEND [TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA] . . Gimana rasanya punya bos yang kalau kita bikin kesalahan dikit, langsung minta kita resign? Solar (28) awalnya terkejut, baru sehari bekerja di divisi Creative production house yang memproduksi sinetron itu, i...